Bejo Bangkit dari Keterpurukan Berkat Motor Modifikasi Bengkel Difabel

11 Agustus 2018 12:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bejo, difabel yang kembali semangat setelah motornya dimodifikasi di bengkel difabel, Ciputat, Kamis (9/8). (Foto: Tommy Wahyu Utomo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bejo, difabel yang kembali semangat setelah motornya dimodifikasi di bengkel difabel, Ciputat, Kamis (9/8). (Foto: Tommy Wahyu Utomo/kumparan)
ADVERTISEMENT
Siang hari kala itu tak begitu terik. Di satu sudut Kota Tangerang Selatan, bunyi las begitu mengiang di telinga.
ADVERTISEMENT
Di tengah perbincangan hangat dengan Catur Bambang, difabel pendiri bengkel ‘Modifikasi Roda Tiga’ untuk difabel, muncul sesosok pria berambut panjang. Dia memutar motor merahnya yang memiliki tiga roda. Sebuah kursi merah dipasang di atas sadel motor untuk sandaran punggung.
Helm putih di kepalanya mulai dilepas. Dia berkenalan dengan kumparan yang saat itu tengah berbincang dengan Catur, Kamis (9/8).
“Bejo,” dia memperkenalkan diri.
Pria 44 tahun itu adalah salah satu pelanggan yang kini akrab dan kini menjadi sahabat Catur. Bagaimana tidak, Catur adalah orang yang menghidupkan kembali asa dalam hidup Bejo.
Dahulu, Bejo adalah pria normal yang memiliki sepasang kaki. Dia setiap harinya bekerja sebagai cleaning service di sebuah bank di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Setiap Sabtu, Bejo bersama rekan kantornya selalu bermain futsal bersama. Maklum, Bejo yang asli Ciputat Timur, Tangerang Selatan itu memang hobi bermain futsal.
Namun, malang nasib Bejo. Di saat dia hendak mengambil perlengkapan futsal, dia terseret metromini di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Seluruh wajahnya berubah menjadi hitam karena dia berada di kolong metromini saat terseret. Namun, yang terparah, kakinya mengalami cedera hingga akhirnya mati rasa permanen.
Bejo pun tak bisa lagi berjalan normal, apalagi bermain futsal. Setiap hari dia hanya berdiam diri di rumah. Dalam hati kecilnya, dia dia ingin sekali melihat dunia luar. Namun, apa daya, keterbatasannya menutup keinginan itu.
“Faktornya memang enggak ada kendaraan saja. Kan kalau naik angkot ribet. Susah kalau bawa-bawa kursi roda,” ungkap Bejo.
ADVERTISEMENT
Selama 15 tahun Bejo hanya mengurung diri di rumah. Dia sempat malu karena harus bergantung pada bantuan keluarga atau orang lain.
“Lima belas tahun enggak keluar-keluar ya pengin cepat-cepat punya motor. Pengin ke mana-mana,” kenang Bejo akan keinginannya dulu.
Melihat kondisi Bejo yang kian terpuruk, akhirnya saudaranya menemukan solusi. Secara tak sengaja saudaranya menemukan profil bengkel milik Catur di You Tube.
Saudara dan beberapa teman Bejo pun bergegas menuju bengkel difabel milik Catur. Di sana mereka menceritakan tentang keadaan Bejo kepada Catur. Mereka ingin Bejo bisa kembali bersemangat dan bisa beradaptasi dengan lingkungannya.
Keesokan harinya Catur ganti bergerak mengunjungi rumah Bejo. Catur memberi motivasi untuk Bejo. Catur meyakinkan, orang difabel seperti dirinya dan Bejo tidak perlu terkurung di rumah.
ADVERTISEMENT
Catur lalu membawa Bejo ke bengkelnya untuk meyakinkan. Tak lama berselang, motor Bejo akhirnya dimodifikasi oleh Catur dan rekan-rekannya.
Tahun 2016, jadilah sebuah motor roda tiga disertai sebuah sandaran kecil untuk Bejo.
“Perasaannya senang, bisa tahu jalan lagi, tadinya cuma angan-angan doang,” ungkap Bejo sembari tersenyum riang.
Bejo, difabel yang kembali semangat setelah motornya dimodifikasi di bengkel difabel, Ciputat, Kamis (9/8). (Foto: Tommy Wahyu Utomo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bejo, difabel yang kembali semangat setelah motornya dimodifikasi di bengkel difabel, Ciputat, Kamis (9/8). (Foto: Tommy Wahyu Utomo/kumparan)
Kini Bejo bisa berkeliling di Jakarta dan sekitarnya tanpa menyusahkan orang lain. Seringkali dia juga mengantar keponakan kecilnya ke Sekolah Dasar.
Setelah motornya dimodifikasi, Bejo pun kerap menyambangi bengkel Catur.
“Kepenginnya masuk komunitasnya biar kenal-kenal teman-teman baru. Sering ke sini, kalau lagi suntuk di rumah mainnya ke sini sama Mas Catur,” pungkas Bejo.