Bekas Luka di Kulit Kepala Jadi Petunjuk Misteri Rambut Trump

Donald Trump (Foto: EUTERS/Jonathan Ernst)

Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak pernah jauh dari kontroversi. Kini, dunia tengah membicarakan masalah rambutnya.

Belakangan muncul sebuah video yang memperlihatkan bekas luka di kulit kepala Trump saat berjalan menuju pesawat Air Force One di sebuah lapangan udara.

Video tersebut dianggap dapat memberi petunjuk tentang misteri rambut Trump. Sebab, ada spekulasi bahwa Trump pernah melakukan operasi pengikisan kulit kepala hingga transplantasi rambut.

Kabar tersebut didukung oleh keterangan dari mantan istri Trump, Ivana Marie, yang menyebut pria berusia 71 tahun itu menjalani operasi pada 1989. Dalam sebuah dokumen perceraian pada 1990, di bawah sumpah Ivana mengatakan, Trump dalam keadaan marah memperkosanya karena rasa sakit setelah operasi pengikisan kulit kepala.

Sementara itu, menurut Dr Samuel Lam dari Lam Institute for Hair Restoration, sayatan kulit kepala merupakan ciri khas dari operasi pengikisan.

"Bila Anda melihat sayatan vertikal di bagian belakang kulit kepala, itu sangat mungkin luka dari pengikisan," ujar Dr Samuel, dilansir Metro, Rabu (14/2).

Sedangkan menurut profesor otolaringologi Universitas Johns Hopkins, Dr Lisa Ishii, operasi pengikisan kulit kepala dilakukan bila seseorang memiliki gejala kebotakan.

"Kulit kepala merupakan kulit yang kaku. Sangat sulit untuk disatukan kembali setelah operasi," kata Dr Lisa.

Ia menambahkan, kepopuleran operasi tersebut kian meredup dan digantikan oleh transplantasi rambut pada tahun 90-an.

Meski demikian, Trump telah berulang kali menampik isu ini. Ia mengatakan, bahwa dirinya tidak memakai rambut palsu.

"Ini rambut asli. Saya bersumpah," tegas Trump dalam sebuah pidato kampanye di Greenville, South Carolina pada 27 Agustus 2015 lalu.