Bekas Menteri Israel Dituduh Jadi Mata-mata Iran

5 Juli 2018 16:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Menteri Israel, Gonen Segev (Foto: AFP/Yariv Katz)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Menteri Israel, Gonen Segev (Foto: AFP/Yariv Katz)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bekas menteri di pemerintahan Israel diadili atas tuduhan menjadi mata-mata Iran. Dia disebut telah membagikan informasi sensitif kepada negara musuh Israel itu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, mantan menteri infrastruktur dan energi Israel dari 1995 hingga 1996, Gonen Segev, menjalani pengadilan pertama di Yerusalem pada Kamis (5/7).
Dalam pengadilan dengar yang dilakukan tertutup itu, Segev didakwa atas "spionase terhadap Israel, membantu musuh di masa perang, dan membagikan informasi yang membahayakan negara."
Segev dituding telah membagikan informasi terkait pasar energi, situs keamanan, bangunan dan para pejabat di badan politik dan keamanan di Israel. Tindakan ini dilakukan Segev ketika dia tinggal di Nigeria sejak 2012 hingga ditangkap di bandara Ben Gurion Israel Mei tahun ini.
Mantan Menteri Israel, Gonen Segev (Foto: AFP/Ronen  Zvulun)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Menteri Israel, Gonen Segev (Foto: AFP/Ronen Zvulun)
Dia juga disebut telah bepergian ke Iran untuk bertemu penerima informasi tersebut. Pengacara Segev menampik tuduhan tersebut dan mengatakan dakwaan terhadap kliennya banyak yang menyesatkan.
ADVERTISEMENT
Segev menjadi menteri di bawah pemerintahan Perdana Menteri Yitzhak Rabin dari Partai Buruh. Dia membelot dari partai sayap kanan Israel untuk bergabung dengan Partai Buruh yang mendukung perdamaian dengan Palestina.
Pria 62 tahun ini pernah dipenjara pada 2004 karena mencoba menyelundupkan 30 ribu pil ekstasi ke Israel dari Belanda menggunakan paspor diplomatik. Dia juga pernah diadili karena percobaan penipuan kartu kredit.