Bekas Petugas Lapas Sukamiskin Akui Segan untuk Tegur Napi Eks Pejabat

16 Januari 2019 19:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lapas Sukamiskin, Bandung. (Foto: Facebook/ Andi Wahyudin)
zoom-in-whitePerbesar
Lapas Sukamiskin, Bandung. (Foto: Facebook/ Andi Wahyudin)
ADVERTISEMENT
Eks petugas Lapas Sukamiskin mengakui adanya keseganan untuk menegur para narapidana di sana meski melanggar aturan. Hal itu karena para narapidana yang ditahan di sana merupakan mantan pejabat.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan oleh Zaenal Arifin yang merupakan mantan Kepala Seksi Pengamanan Lapas Sukamiskin. Zaenal bersaksi untuk terdakwa Wahid Husen, mantan Kalapas Sukamiskin.
Awalnya penuntut umum mengkonfirmasi soal napi yang membawa uang ke dalam Lapas Sukamiskin. Hal tersebut dibenarkan oleh Zaenal. Namun, ia mengaku tak berani menegurnya.
"Karena saya orang baru di situ, yang lama juga diam saja, ya saya juga diam," ujar Zaenal di Pengadilan Tipikor Bandung, Rabu (16/1).
Suasana sidang kasus dugaan suap Kalapas Sukamiskin di Pengadilan Tipikor Bandung. (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana sidang kasus dugaan suap Kalapas Sukamiskin di Pengadilan Tipikor Bandung. (Foto: kumparan)
Mendengar jawaban tersebut, penuntut umum pun bertanya apakah Zaenal takut menerima ancaman jika dilaporkan. Namun menurut Zaenal, hal tersebut lebih karena mereka segan terhadap para napi yang notabene adalah mantan pejabat.
"Orang-orang lama segan kepada mereka (narapidana), saya melihatnya mungkin karena mantan-mantan pejabat. Kalau jabatan sebelumnya apa enggak tahu, tapi yang pasti pejabat sehingga karena background itu, atasan saya tidak menegur," katanya.
Eks Kalapas Sukamiskin Wahid Husen di Pengadilan Tipikor Bandung. (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Eks Kalapas Sukamiskin Wahid Husen di Pengadilan Tipikor Bandung. (Foto: kumparan)
Wahid Husen didakwa menerima suap Rp 173,8 juta dari tiga napi korupsi, yakni Fahmi Darmawansyah, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, serta Fuad Amin. Secara rinci uang itu ia terima dari Fahmi senilai Rp 39,5 juta. Fahmi juga memberikan sebuah satu unit mobil Mitsubishi Triton senilai Rp 427 juta, sepasang sepatu boot, sandal merek Kenzo, dan tas Louis Vitton. Sedangkan Tubagus Chaeri alias Wawan memberikan uang Rp 63,3 juta, dan Fuad Amin memberikan uang Rp 71 juta.
ADVERTISEMENT