Belanda Imbau Warganya Ikuti Otoritas RI di Tengah Tsunami Selat Sunda

23 Desember 2018 19:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panggung yang hancur akibat terjangan tsunami. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Panggung yang hancur akibat terjangan tsunami. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bencana tsunami Selat Sunda yang menghantam Banten dan Lampung menjadi perhatian di negara-negara Eropa. Salah satunya Belanda yang mengeluarkan imbauan untuk warganya.
ADVERTISEMENT
Imbauan ini disampaikan Duta Besar Belanda di Jakarta Rob Swartbol seperti dikutip media De Trouw, Minggu (23/12). Dia menekankan agar para turis warga negaranya di kawasan terdampak mengikuti petunjuk dari otoritas setempat.
“Dalam hal darurat hendaknya mereka menghubungi Het Ministerie van Buitenlandse Zaken (Kementerian Luar Negeri, red),” demikian Dubes Swartbol dikutip De Trouw.
Suasana Villa di Tanjung Lesung yang hancur di terjang tsunami. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Villa di Tanjung Lesung yang hancur di terjang tsunami. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Tsunami Selat Sunda terjadi pada Sabtu malam (22/12) menerpa pantai Banten dan Lampung. Hingga saat ini, jumlah korban tewas sudah mencapai 222 orang, sementara 843 orang terluka. Tidak ada warga asing yang jadi korban dalam peristiwa ini.
Menurut pantauan kumparan Den Haag, bencana ini juga menjadi perhatian media-media di Belanda, di antaranya Algemeen Dagblad, De Trouw dan NRC.
ADVERTISEMENT
NRC mengutip pejabat Indonesia melalui korespondennya di Jakarta, Annemarie Kas, menyebutkan bahwa di sebagian kawasan alarm tsunami berbunyi, namun sebagian lainnya tidak.
Situasi di Kalianda, pesisir Lampung Selatan terdampak tsunami. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi di Kalianda, pesisir Lampung Selatan terdampak tsunami. (Foto: Dok. Istimewa)
“Pemerintah memperingatkan warga dan turis agar menjauhi kawasan pantai. Di samping itu juga disampaikan peringatan mengenai pasang naik hingga 25 Desember,” demikian NRC.
Media Belanda juga menggarisbawahi letak geografis Indonesia di Cincin Api Pasifik yang menyebabkan sering terjadi fenomena alam seperti gempa bumi dan tsunami di Indonesia.
Belum lama berselang pada akhir September lalu Pulau Sulawesi juga terkena serangkaian bencana gempa bumi dan tsunami, menelan korban lebih dari 2.000 jiwa, ratusan ribu warga kehilangan tempat tinggal.
Gambar dari udara kondisi Anak Gunung Krakatau. (Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar dari udara kondisi Anak Gunung Krakatau. (Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan)
Sebelumnya pada Juli gempa bumi juga mengguncang Pulau Lombok, ribuan rumah hancur, sekitar 20 jiwa jadi korban.
ADVERTISEMENT
Salah satu bencana tsunami terbesar di Indonesia tercatat pada hari kedua Natal 2004 di Aceh, menewaskan lebih dari 230 ribu korban jiwa, ribuan rumah warga dan infrastruktur hancur.