BEM SI Bantah Akan Demo di DPR dan Istana 14 Oktober
ADVERTISEMENT
Beredar informasi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan kembali melakukan aksi unjuk rasa pada Senin (14/10) di depan Gedung DPR/MPR RI dan Istana Merdeka. Aksi itu untuk menolak RUU KPK, RUU KUHP, dan mendesak Presiden Joko Widodo mengeluarkan Perppu KPK.
ADVERTISEMENT
Koordinator Pusat BEM SI, Nurdiyansyah membantah informasi tersebut. Ia memastikan BEM SI tidak akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR dan Istana Merdeka.
"Tidak ada aksi (mahasiswa) hari Senin ini," kata Nurdiyansyah saat dikonfirmasi.
Nurdiyansyah juga memberikan tanggapannya mengenai informasi unjuk rasa BEM SI yang beredar. Menurutnya, informasi itu bukan berasal dari BEM SI.
"Ya benar (broadcast tidak terkonfirmasi). Itu broadcast liar yang mengatasnamakan BEM SI," ucapnya.
Hal senada juga dibenarkan Ketua BEM UNJ, Muhammad Abdul Basit (Abbas), yang juga koordinator lapangan demo mahasiswa beberapa waktu lalu. Abbas mengatakan, tak ada arahan bagi mahasiswa UNJ untuk menggelar demo hari ini.
"Tidak ada aksi hari ini, informasi (broadcast info demo) itu hoaks," terangnya.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan polisi belum mengetahui rencana aksi unjuk rasa BEM SI. Polisi belum menerima surat pemberitahuan rencana itu.
ADVERTISEMENT
"Belum ada (pemberitahuan)," kata Argo.
Dikabarkan BEM SI akan kembali melakukan aksi unjuk rasa pada Senin pagi di depan Gedung DPR dan Istana Merdeka. Diperkirakan jumlah mahasiswa yang akan menggelar aksi sekitar 2.000 orang.
Mahasiswa yang akan melakukan aksi berasal dari beberapa perguruan tinggi yang ada di sekitar Jabodetabek. Dalam tuntutannya mereka menolak RUU KPK, RUU KUHP, dan beberapa RUU yang dibahas di DPR. Mereka juga mendesak agar Jokowi mengeluarkan Perppu KPK.