Benarkah Kapal Feri Sumut II Abaikan Korban KM Sinar Bangun?

24 Juni 2018 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban KM Sinar Bangun minta pertolongan. (Foto: YouTube DEDE Joe)
zoom-in-whitePerbesar
Korban KM Sinar Bangun minta pertolongan. (Foto: YouTube DEDE Joe)
ADVERTISEMENT
Tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara, pada Senin (18/6) masih menjadi perhatian publik. Terlebih, kini mencuat satu fakta baru mengenai sebuah kapal lain, yaitu KMP Sumut I dan KMP Sumut II yang sedang melintas persis di jalur KM Sinar Bangun tenggelam. Namun, kedua kapten kapal itu diduga abai dan membiarkan ratusan orang yang berada di kapal KM Sinar Bangun tersebut untuk tenggelam.
ADVERTISEMENT
Kabar tak sedap itu rupanya didengar pengacara kondang Hotman Paris. Dalam akun Instagramnya, Hotman mengunggah sebuah video dirinya yang tengah kecewa saat mengetahui fakta tersebut. Sikap abai dua kapal tersebut, kata dia, dilihat olehnya di sebuah video di YouTube.
"Pagi hari aku menangis melihat video youtube kapal feri yang sangat besar tidak mau menolong kapal yang mau tenggelam. Sampai aku merobek baju kimonoku. Aku lihat youtube-nya. Kapal feri yang sangat besar menolak menolong ratusan penumpang kapal sinar batu yang mau tenggalam," ucap Hotman, Sabtu (23/6)
"Itu kapten kapalnya harus diadili, biadab, biadab. Apakah diperintah oleh ownernya, saya enggak tahu," imbuhnya.
Ucapan Hotman itu sontak memicu reaksi publik. Ada banyak warganet yang sepakat dengan Hotman dan menilai sikap kapten Kapal KMP Sumut I dan II itu keterlaluan. Bagi mereka, kapten kapal tersebut seharusnya menolong ratusan orang yang saat itu tengah tenggelam.
ADVERTISEMENT
Belakangan, Kapten KMP Sumut II itu angkat bicara. Kapten yang diketahui bernama Dodi Max Silalahi itu menepis anggapan banyak orang yang menilainya secara negatif. Sebab, kata dia, dirinya hanya menjalankan tugas dengan menjamin keselamatan bagi seluruh penumpang kapal yang dibawanya.
"Kalau kita turunkan sekoci mengingat kita sudah melawan angin tidak sanggup kalau menurunkan itu. Life Raft pun (kalau) kita turunkan kita buka itu percuma, karena kita sudah disorong angin terus," ujar Dodi seperti dikutip dari The Jakarta Observer, Minggu (24/6)
Menurut Dodi, kebijakan yang diambilnya itu atas inisiatifnya sendiri. Namun itu bukan berarti dia sama sekali abai. Sebab, dirinya sudah berusaha maksimal dengan melemparkan puluhan lifejacket kepada para korban KM Sinar Bangun yang tenggelam.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah melemparkan 52 lifejacket," kata Dodi.
Dari 52 lifejacket yang dilempar itu, tercatat hanya ada tiga orang yang berhasil diselamatkan di kapal tersebut. Sementara di KM Sumut I hanya dapat menyelamatkan dua orang. Total jumlah korban yang tenggelam dan saat ini dinyatakan hilang mencapai 178 orang.
KM Sinar Bangun. (Foto: Dok. istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
KM Sinar Bangun. (Foto: Dok. istimewa)
Kepala Kantor SAR Medan Budiawan membantah kapal feri tersebut dinilai tak membantu korban yang tenggelam. Menurutnya, pernyataan Hotman tersebut juga tak berdasar. Sebab, kata dia, fakta di lapangan memperlihatkan KMP Sumut II dan kapal feri milik warga sekitar berusaha untuk menyelamatkan kapal yang hendak tenggelam itu.
"Jadi yang saat itu menolong KMP Sumut II yang saat itu sangat dekat sekali dengan lokasi kejadian. Lalu juga ada kapal milik warga dan kapal Basarnas," ujar Budiawan kepada kumparan (24/6).
ADVERTISEMENT