Bendera yang Turun-naik-turun Gambarkan Kegamangan Trump soal McCain

28 Agustus 2018 10:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera setengan tiang di Gedung Putih, Amerika Serikat (27/08/2018). (Foto: REUTERS/Leah Millis)
zoom-in-whitePerbesar
Bendera setengan tiang di Gedung Putih, Amerika Serikat (27/08/2018). (Foto: REUTERS/Leah Millis)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bendera Amerika Serikat di atap Gedung Putih terlihat turun-naik lalu diturunkan lagi usai kematian Senator sekaligus veteran perang John McCain. Naik-turunnya bendera ini sesuai dengan sikap Presiden Donald Trump yang juga labil dalam menyikapi kematian McCain.
ADVERTISEMENT
Pada Sabtu (25/8) terlihat bendera The Stars and Stripes dikibarkan setengah tiang di hari kematian McCain akibat kanker otak yang dideritanya. Namun sehari kemudian, bendera kembali berkibar satu tiang penuh. Pada Senin waktu setempat, bendera itu tiba-tiba kembali dikibarkan setengah tiang.
Trump mengatakan, pengibaran setengah tiang dilakukan atas perintahnya. Padahal pengibaran kembali bendera di setengah tiang bertentangan dengan peraturan federal AS soal kematian pejabat.
Menurut peraturannya, duka atas kematian anggota Kongres seperti McCain hanya akan ditunjukkan dengan bendera setengah tiang selama dua hari; pada hari kematian dan hari setelahnya.
John McCain  (Foto: REUTERS/Brian Snyder)
zoom-in-whitePerbesar
John McCain (Foto: REUTERS/Brian Snyder)
Sementara untuk kematian hakim Mahkamah Agung, menteri pertahanan, mantan wakil presiden, atau gubernur, pengibaran bendera setengah tiang di Gedung Putih berlangsung dari hari kematian sampai penguburan usai.
ADVERTISEMENT
Bendera setengah tiang akan berkibar di Gedung Putih selama 10 hari jika yang meninggal adalah wakil presiden, menteri kehakiman, mantan menteri kehakiman, atau ketua Kongres. Jika presiden atau mantan presiden yang meninggal, maka bendera setengah tiang akan dikibarkan selama 30 hari penuh.
Mengibarkan bendera hingga pemakaman untuk anggota Kongres biasa pernah dilakukan oleh Presiden Barack Obama pada kematian Senator Ted Kennedy, Robert Byrd, dan Daniel Inouye. Namun bendera itu tetap berada setengah tiang, tidak pernah dinaikkan, seperti halnya pada kematian John McCain kali ini.
Lantas mengapa Donald Trump yang sebelumnya menaikkan bendera kembali menurunkannya sebagai bentuk duka kematian McCain?
Menurut AFP, tindakan itu dilakukan Trump setelah mendapatkan tekanan dari para veteran perang dan anggota Kongres agar presiden menghormati kematian McCain. Akibat desakan ini juga, Trump mengucapkan belasungkawa dalam kalimat panjang di hadapan publik.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (27/08/2018). (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (27/08/2018). (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
Trump dalam pernyataannya juga menyampaikan penghormatan kepada McCain yang menurutnya berjasa untuk negara ketika perang. Karena itu dia memerintahkan bendera dikibarkan setengah tiang hingga hari pemakaman.
ADVERTISEMENT
"Walau perbedaan politik dan kebijakan, saya menghormati jasa Senator John McCain bagi negara dan, dengan penuh rasa hormat, saya menandatangani perintah mengibarkan bendera Amerika Serikat setengah tiang sampai hari pemakamannya," kata Trump.
Pernyataan ini disampaikan Trump pada Senin (27/8) dua hari usai kematian McCain dan setelah mendapatkan desakan dari banyak orang. Sebelumnya Trump dilaporkan mencegah pernyataan resmi Gedung Putih soal kematian McCain, hanya menyampaikannya dalam kalimat singkat melalui Twitter.
"Simpati dan hormat terdalam bagi keluarga Senator John McCain. Hati dan doa kami bersama kalian!" tulis Trump.
Tweet singkat Trump mengisyaratkan dendam yang belum sirna dalam pertikaiannya dengan McCain. Walau berada pada satu partai, namun McCain kerap mengkritik kebijakan Trump di Kongres. Dalam wasiatnya, bahkan McCain mengatakan tidak ingin Trump ada di pemakamannya.
ADVERTISEMENT
Pada pemilu 2016 lalu, Trump mengatakan McCain "bukan pahlawan perang" karena dia pernah jadi tawanan perang di Vietnam. Dia mengalami berbagai penyiksaan dalam tawanan Vietnam selama lima setengah tahun.