Bentrok Pemuda Pancasila dan Manggala di Bandung Berujung Damai

25 April 2019 23:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bentrokan. Foto: Muhammad Faisal Nu'man / kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bentrokan. Foto: Muhammad Faisal Nu'man / kumparan
ADVERTISEMENT
Dua ormas Pemuda Pancasila (PP) dan Manggala terlibat bentrok pada Kamis (25/4) di sejumlah ruas jalan di Kota Bandung. Kejadian tersebut terjadi pada siang hingga sore hari.
ADVERTISEMENT
Ketua Manggala Kota Bandung Deden Roni mengatakan, tidak ada permasalahan di antara pihaknya dengan PP. Kedua pihak, sambung dia, sudah bertemu dan dimediasi oleh kepolisian dan TNI.
"Ya, seperti yang terima beritanya kemarin bahwa sebenarnya Manggala dan PP tidak ada permasalahan. Sudah ada pertemuan ditengahi oleh Pak Kapolres dan Dandim jadi tidak ada permasalahan cuma, ada oknum anggota PP," kata dia melalui sambungan telepon, Kamis (25/4).
Deden menjelaskan kejadian bermula saat adanya perampasan kendaraan anggota Manggala pada hari Selasa (23/4) lalu. Kemudian, kejadian itu dilaporkan ke pihak kepolisian agar segera ditangani dan kendaraan pun langsung dikembalikan.
Namun tiba-tiba, kata Deden, gedung Sekretariat Manggala ada yang merusak. Deden menduga, perusakan itu imbas dari dilaporkannya kejadian perampasan kendaraan anggota Mandala ke kepolisian.
ADVERTISEMENT
"Awal kejadiannya kan itu perampasan kendaraan oleh debt collector di Pintu Tol Kopo hari Selasa tanggal 23 April. Dari situ berkembang karena kita laporan ke polres ada perampasan. Akhirnya, mobil dikembalikan jam 7 malam tapi jam 8 malam sekretariat kita ada yang merusak," ucap dia.
Sementara itu dihubungi secara terpisah, Ketua PP Kota Bandung, Yayan Suherlan, mengatakan, bahwa dirinya terkejut mendengar adanya kabar pertikaian yang terjadi antara anggota PP dengan Manggala. Padahal, sambung Yayan, sebelumnya dia mengaku sempat berkomunikasi dengan Deden dan hubungan kedua ormas baik-baik saja.
Terkait dengan peristiwa penyerangan Sekretariat Manggala, Yayan mengaku enggan berspekulasi dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"Saya tidak mau menduga-duga sehingga kita serahkan ke pihak kepolisian. Kalau menduga-duga takutnya kita jadi salah juga tapi kita juga mencoba mendalami semua informasi yang kita dapat akan kita serahkan ke pihak kepolisian," kata dia.
ADVERTISEMENT
Terkait video yang tersebar di media sosial, Yayan memastikan, kalau video tersebut hoaks sebab pada keterangan waktu tertulis tanggal 1 April lalu.
"Yang berita itu video saya pastikan itu hoaks. Kan ada video ini itu bingung ini kapan. Sampai malam saya dapat video malahan Ketua Manggala yang kirim. Saya bilang, jernihkan pikiran lihat itu tanggal berapa ternyata tanggal 1 April 2019," ujar dia.