news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Berapa Gaji Petugas KPU Kabupaten Bandung yang Salah Entri Data C1?

22 April 2019 18:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas menunjukkan surat suara di TPS bernuansa horor di Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (17/4). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas menunjukkan surat suara di TPS bernuansa horor di Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (17/4). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Kesalahan entri data C1 sistem informasi penghitungan suara (situng) KPU beberapa kali terjadi di Pilpres 2019. Salah satunya, entri data hasil pencoblosan di TPS 18, Melakasari, Baleendah, Kabupaten Bandung.
ADVERTISEMENT
Di TPS ini, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin memperoleh 53 suara, sedangkan Prabowo-Sandi memperoleh 130 suara. Namun, suara Jokowi-Ma’ruf yang diinput menjadi 553 suara dan Prabowo-Sandi menjadi 30 suara.
Dengan begitu, pasangan Jokowi-Ma’ruf mendapat tambahan 500 suara, sedangkan lawannya dikurangi 100 suara.
Kepala Divisi Teknis KPU Kabupaten Bandung Siti Holisoh menduga, penyebab utama kesalahan itu adalah petugas yang kelelahan. Makanya, untuk menghindari kejadian serupa, pihaknya akan membicarakan kembali seputar waktu kerja penginput data. Salah satu opsinya, dengan sistem kerja bergantian.
"Mungkin faktor kelelahan. Kami pun di sini langsung mengklarifikasi termasuk juga menaikkan data yang diperbaikinya. Kemarin diklarifikasi. Mudah-mudahan data yang kami upload sudah bisa meredam itu (keresahan) semua," kata Siti di Kantor KPU Kabupaten Bandung, Senin (22/4/2019).
Screen shoot di Situng real count KPU Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Siti menjelaskan, saat ini petugas penginput data di Kabupaten Bandung berjumlah 70 orang yang tersebar di 31 kecamatan. Jumlah tersebut, disesuaikan dengan jumlah TPS.
ADVERTISEMENT
Adapun di Kecamatan Baleendah, penginput data berjumlah 4 orang dan menjadi yang paling banyak dibanding kecamatan lain. Itu karena, jumlah TPS-nya juga banyak yakni lebih dari 700 TPS.
"Ada empat orang kalau kecamatan lainnya hampir rata-rata dua," jelas Siti.
Kepala Divisi Teknis KPU Kabupaten Bandung, Siti Holisoh. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Berbicara seputar proses rekrutmen, dimulai satu minggu sebelum hari pemungutan suara 17 April lalu. Rekrutmen tersebut dilakukan secara terbuka.
Dalam proses rekrutmen, kemampuan di bidang informasi teknologi (IT) jadi prioritas utama. Sementara untuk latar belakang pendidikan, kebanyakan lulusan SMA hingga sarjana.
"Tidak punya pendidikan pun sekarang dimungkinkan untuk memahami komputer. Makanya, di sini pun operator sendiri tidak berani melamar kalau memang kesadaran dirinya tidak memahami terhadap itu," lanjut Siti.
Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) melakukan rekapitulasi surat suara di tingkat Kecamatan di GOR Kelapa Gading. Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Siti menambahkan, para penginput data diprioritaskan berasal dari kecamatan tempatnya akan bekerja. Mereka pun akan dibekali pelatihan singkat, satu hari sebelum hari pemungutan suara.
ADVERTISEMENT
"Kebetulan waktu itu sangat susah sekali kita mencari operator itu jadi pelatihannya langsung saja di tempat sekaligus praktik. Satu hari menjelang dan di hari H-nya," ujar Siti.
Sementara untuk gaji, setiap penginput data mendapat Rp 900 ribu. Itu didapat dalam masa kerja selama satu hingga 2 pekan.
"Seberesnya kecamatan yang bersangkutan. Tidak sampai sebulan. Dua minggu atau bahkan satu minggu pun beres," ucap Siti.
Lalu bagaimana mereka bekerja?
Siti menjelaskan, proses kerja para penginput data atau disebut operator berbasis di kecamatan. Mulanya, kata dia, mereka bertugas untuk membawa C1 yang telah terkumpul di kecamatan untuk dibawa ke KPU.
"Jadi C1 yang ada di kecamatan kan yang untuk ke KPU dititip di PPK. Sekalian dengan kotak dan rekap di PPK. Setelah itu oleh operator kalau sudah kumpul dari tiap TPS dan tiap desa dibawa ke KPU. Atau kalau baru ada sebagian pun bisa dibawa," kata Siti melalui sambungan telepon, Senin (22/4/2019).
ADVERTISEMENT
Kemudian, Siti menambahkan, C1 yang telah dibawa ke KPU oleh operator segera diinput dan discan. Dengan demikian, terdapat tiga tugas operator yakni membawa, menginput, serta menscan C1. Ketiga proses tersebut, sambung dia, biasanya dijalankan dalam waktu satu bulan.
"Setelah di KPU baru itu diinput oleh masing-masing operator itu karena kan basisnya operator itu kan kecamatan. Dibawa oleh dia, diinput, dan discan juga oleh dia," jelas Siti.