Berbagi Sisa Makanan untuk Cegah Food Wasting dan Stunting pada Anak

28 Juli 2018 10:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak Penderita Gizi Buruk  (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anak Penderita Gizi Buruk (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Masalah stunting atau kurang gizi kronis pada anak merupakan salah satu kasus serius yang tengah dialami di Indonesia. Menurut data WHO, sebanyak 7,8 juta dari 23 juta balita di Indonesia menderita stunting.
ADVERTISEMENT
WHO mencatat sebanyak 35,6 persen balita Indonesia terjangkit gizi buruk. Akibatnya, Indonesia ditetapkan sebagai salah satu negara yang berstatus gizi buruk.
Salah satu faktor penyebab stunting adalah buruknya asupan gizi yang diperoleh sejak masa kandungan. Menurut UNICEF, stunting dapat diasosiasikan dengan faktor perkembangan otak yang tak sempurna, lambatnya perkembangan mental, dan kurangnya daya tangkap dalam belajar pada masa anak-anak.
Kemungkinan terburuk yang dapat terjadi dari kasus ini adalah munculnya berbagai penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas. Melihat permasalahan di atas, sejumlah orang berinisiatif untuk mendirikan sebuah organisasi yang bernama Foodbank of Indonesia (FOI).
Berdirinya FOI adalah upaya untuk memerangi kasus stunting pada anak dengan cara mengurangi jumlah makanan-makanan berlebih yang terbuang percuma atau food wasting.
Ilustrasi makanan sisa (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan sisa (Foto: Thinkstock)
"Urgensi gerakan ini berawal dari banyaknya makanan dan sisanya yang terbuang sia-sia, sedangkan banyak orang yang sangat sulit untuk makan sehari-hari," ujar Annisa Ihtiarina, Operations Coordinator Foodbank of Indonesia
ADVERTISEMENT
Berdiri sejak 2015, Foodbank Indonesia memiliki berbagai program berupa donasi makanan gratis dan sumbangan dari para donatur makanan untuk anak-anak sampai lansia. FOI bergerak dengan cara mengumpulkan makanan-makanan yang didonasikan oleh sejumlah instansi maupun perorangan.
"FOI telah pergi ke beberapa daerah di Indonesia untuk intervensi gizi, mencegah stunting pada balita, anak-anak, dan ibu menyusui," tutur Annisa.
Beberapa pelosok daerah di Indonesia yang telah dikunjungi FOI antara lain adalah Kabupaten Bandung, Grabag, Solo, Semarang, Kendal, Surabaya, Sidoarjo, Yogyakarta, Pandeglang, Selambai, dan Bontang.
Annisa mengatakan, gerakan FOI melibatkan semua lapisan masyarakat, mulai dari berbagai donatur, relawan, dan berbagai instansi terkait lainnya untuk bekerja sama mengurangi stunting dan food wasting.
Foodbank of Indonesia (Foto: Retno Wulandhari Handini)
zoom-in-whitePerbesar
Foodbank of Indonesia (Foto: Retno Wulandhari Handini)
Menurut Annisa, saat ini banyak orang-orang yang mulai terpanggil untuk mendonasikan makanan-makanan mereka ke FOI. Ke depannya, FOI akan semakin gencar bekerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk memberikan penyuluhan akan food wasting.
ADVERTISEMENT
"Kami akan bekerja sama dengan beberapa perusahaan terkait untuk tidak membuang-buang makanan berlebih yang mereka punya," ujar Annisa.
"Saya berharap agar semakin banyak orang yang peduli terhadap stunting dan kesadaran akan food wasting." imbuhnya.