Tak Izin Orang Tua dan Naik Angkot Dua Kali demi Bertemu Bowo Tik Tok

3 Juli 2018 11:47 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fans Bowo Artis Tik Tok (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fans Bowo Artis Tik Tok (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bowo Alpenliebe alias Prabowo Mondardo adalah bocah 13 tahun yang namanya sedang riuh diperbincangkan oleh anak-anak, remaja, hingga dewasa. Bermula dari aplikasi Tik Tok, siswa kelas 8 SMP itu bahkan telah menggelar Meet and Greet di beberapa kota besar di Indonesia seperti Yogyakarta, Surabaya, hingga Jakarta.
ADVERTISEMENT
Tak main-main, untuk bisa bertemu dan berfoto dengan Bowo, penggemar harus merogoh kocek puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah. Angka yang tidak murah bagi penggemar Bowo yang rata-rata masih anak-anak hingga remaja.
Pada Senin (2/7) kumparan berkunjung ke salah satu acara Meet and Greet Bowo yang digelar di Mal Cijantung, Jakarta Timur. kumparan berbincang dengan segerombolan bocah SD yang merupakan penggemar fanatik Bowo.
"Naik angkot dua kali dari Ciracas ke sini buat ketemu Kak Bowo," ujar Balqis, bocah kelas 6 SD yang sedari tadi menunggu kedatangan Bowo.
Saat ditanya kumparan Balqis bercerita, mereka sengaja tidak meminta izin orang tua agar bisa bertemu dengan si idola Tik Tok.
ADVERTISEMENT
"Belum izin, bawa uang Rp 80 ribu buat beli tiket ketemu kak Bowo. Tapi takutnya enggak datang," lanjut Balqis.
Hingga pukul 17.00 WIB para penggemar Bowo membubarkan diri lantaran sang idola tak juga datang. Petugas mal menyebut Meet and Greet tersebut tak berizin dan tidak resmi.
"Acara ini enggak resmi, karena tidak ada komunikasi langsung dari manajer artis. Kalau memang ada, pasti kami sudah melakukan pengawalan," ujar seorang petugas keamanan di Mal Cijantung.
Sementara itu, Elizabeth Santoso seorang Psikolog Anak menyebut anak-anak tidak bisa disalahkan atas fenomena Tik Tok ini. Potret ketidakpedulian orang tua jadi faktor utama fenomena ini berkembang dan digandrungi anak di bawah umur.
ADVERTISEMENT
"Dalam hal ini anak-anak tidak bisa disalahkan, karena mereka di bawah 18 tahun. Bahwa sebegitu parahnya supervisi orang tua sampai anak di bawah usia 13 tahun memiliki gadget untuk bersosial media di dunia maya dengan bebas," ujar Elizabeth saat dihubungi, Selasa (3/7).