Beri Kuliah di Seoul, Jokowi Ceritakan Aksi Akrobatiknya Naik Motor

11 September 2018 17:34 WIB
Presiden Jokowi memberikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) di Seoul, Selasa (11/9/2018). (Foto: setkab.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) di Seoul, Selasa (11/9/2018). (Foto: setkab.go.id)
ADVERTISEMENT
Mengakhiri kegiatannya pada hari terakhir kunjungannya ke Korea Selatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) di Seoul.
ADVERTISEMENT
Jokowi yang masuk ke ruang kuliah umum didampingi Ibu Negara Iriana, mendapat tepuk tangan meriah dari peserta kuliah yang merupakan mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia dan Malaysia, Selasa (11/9).
Kepada peserta kuliah, Jokowi bercerita mengenai kunjungannya ke lokasi penampungan pengungsi etnis Rohingya dari Rakhine State, Myanmar, di Kamp Jamtoli, Sub Distrik Ukhiya, Cox’s Bazar, Bangladesh, Januari 2018 lalu.
Selain itu, Jokowi juga menyampaikan pandangannya mengenai proses perdamaian di Semenanjung Korea, hingga arti kejujuran, keberanian, kerja keras dari para pemimpin dunia yang juga pernah menyampaikan kuliah umum di universitas tersebut.
Jokowi melakukan adegan terbang di atas moge yang ia tunggangi di awal aksinya (Foto: Dok. Youtube @Surya Citra Televisi (SCTV))
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi melakukan adegan terbang di atas moge yang ia tunggangi di awal aksinya (Foto: Dok. Youtube @Surya Citra Televisi (SCTV))
“Saya tahu sudah banyak pembicara yang sangat terhormat hadir di HUFS ini. Ada Presiden Barack Obama, ada Presiden Gorbachev, ada Sekjen PBB Ban Ki-moon. Pernah berbicara di sini, memberikan sambutan di Hankuk University,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet.
ADVERTISEMENT
Namun, Jokowi meyakini, di antara para pemimpin itu, tidak seorang pun yang pernah melakukan aksi akrobatik seperti yang dilakukannya pada pembukaan Asian Games XVIII di Jakarta, 18 Agustus 2018 lalu.
“Dari mereka, tidak ada yang pernah meloncat di atas mobil dengan mengendarai sepeda motor,” kata Presiden Jokowi yang disambut gemuruh tepuk tangan para mahasiswa.
Menurut Jokowi, aksi yang dilakukannya pada pembukaan Asian Games XVIII itu sudah dipersiapkan sejak satu setengah tahun lalu.
Aksi Jokowi kendarai moge di pembukaan Asian Games 2018. (Foto: Instagram/@jokowi)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Jokowi kendarai moge di pembukaan Asian Games 2018. (Foto: Instagram/@jokowi)
Dijelaskan Presiden, dirinya diberi tawaran tiga opsi oleh organizing committee Asian Games 2018. Pertama, biasa-biasa. Kedua, agak ekstrem, yang ketiga, ekstrem.
“Saya memilih yang ketiga yang ekstrem yaitu naik sepeda motor,” ujar Presiden Jokowi yang lagi-lagi disambut tepuk tangan ratusan mahasiswa yang hadir di acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Asian Games Terbesar dalam Sejarah
Jokowi menyebut Asian Games XVIII diikuti lebih dari 11.000 atlet dan 2.500 ofisial dari 45 negara bertanding di 40 cabang olahraga sehingga menjadikan Asian Games terbesar dalam sejarah.
Jokowi juga menyebut pada pagelaran Asian Games ada yang membahagiakan adalah bersatunya Korea saat defile atlet dengan menggunakan satu bendera, yakni Korea Bersatu.
Sekelompok pendukung Korea mendukung tim bola voli negaranya di babak penyisihan. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekelompok pendukung Korea mendukung tim bola voli negaranya di babak penyisihan. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Dalam Asian Games ini juga terlihat Perdana Menteri Korea Selatan Lee Nak-yeon dan Deputi PM Korea Utara bergandengan tangan. � Dalam tanya jawab dengan salah satu mahasiswa yang menanyakan bersatunya Korea ini, Presiden mengaku bahagia.
Presiden juga mengapresiasi inisiasi Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang mengadakan pertemuan sebagai sejarah baru perdamaian semananjung Korea.
ADVERTISEMENT
"Sebuah sejarah karena Korea sudara dekat, satu rumpun, kalau bertemu adalah sebuah hal yang wajar dan saya sangat berbahagia,” katanya seperti dilansir Antara.
Presiden juga menjawab pertanyaan mahasiswa terkait dengan keragaman masyarakat Indonesia yang bisa menjaga persatuan bangsa.
Jokowi mengaku bahwa takdir Indonesia yang berbeda-beda, yakni wilayah terdiri atas 17.000 pulau, 714 suku, dan 1.100 bahasa daerah. Namun, persatuan tetap terjaga.
Menerima Jaket UHFS
Usai memberikan kuliah umum, Presiden Jokowi menerima jaket perguruan tinggi itu yang bertuliskan UHFS. Dan sebelum meninggalkan tempat kuliah umum, Presiden Jokowi didaulat untuk berfoto bersama para mahasiswa.
Ikut mendampingin Presien Jokowi saat memberikan kuliah umum itu yaitu Menko Polhukam Wiranto, Menlu Retno Marsudi, Seskab Pramono Anung, dan Duta Besar Indonesia untuk Korsel Umar Hadi.
ADVERTISEMENT
Presiden beserta rombongan meninggalkan Hankuk University menuju pangkalan udara Seoul Air Base menggunakan pesawat kepresidenan 1 pada pukul 12.30 waktu setempat untuk melanjutkan kunjungan kenegaraannya ke Vietnam guna menghadiri World Economic Forum (WEF) of ASEAN. Saat ini Jokowi telah tiba di Vietnam.