Bersama Buwas, Wiranto Pilih Ekstasi Termahal untuk Dimusnahkan

28 Desember 2017 12:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemusnahan barang bukti narkotika  (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemusnahan barang bukti narkotika (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengajak serta Menkopolhukam Wiranto dan Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto untuk menguji kandungan adiktif dalam barang bukti narkoba yang akan dimusnahkan. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan keaslian narkoba tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita lakukan pengujian karena banyak sangsi kalau narkoba yang kita musnahkan ditukar atau bukan narkoba. Jadi kita ajak untuk memastikan langsung kalau yang kita musnahkan itu asli narkoba," kata Buwas dalam acara pemusnahan barang bukti narkoba di Gedung 745 Teknik Sanitasi Angkasa Pura II, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (28/12).
Pemusnahan barang bukti narkotika  (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemusnahan barang bukti narkotika (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Petugas laboratorium BNN pun langsung mempersiapkan pemeriksaan narkoba itu. Buwas lalu mempersilahkan Wiranto untuk memilih narkotika yang akan diuji kandungannya.
Wiranto pun memilih ekstasi berwarna oranye yang merupakan varian dengan harga paling mahal. Satu butirnya dihargai Rp 500 ribu.
"Saya pilih yang paling mahal narkobanya," ujar Wiranto.
"Ternyata Pak Menko pilih pil ekstasi warna oranye. Boleh saya sampaikan pil ini banyak peminatnya," ucap Buwas mengomentari pilihan Wiranto.
ADVERTISEMENT
Sementara Ari Dono memilih pil sabu untuk di uji laboraturium. Pilihan ini pun direspons Buwas dengan kelakar.
Petugas memusnahkan pil PCC (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memusnahkan pil PCC (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
"Pak Kabareskrim pilih sabu karena sering nindak peredaran sabu-sabu. Ini lebih mahal dari emas, di China harganya puluhan ribu ketika di Indonesia bisa jadi jutaan dan laris manis pesanannya juga banyak," tutur Buwas.
Dari hasil pemeriksaan itu, diketahui barang-barang tersebut asli. Bahkan berkualitas nomor wahid.
"Kualitasnya bagus Pak, langsung hitam ini artinya kualitas number one. Jadi benar semua positif narkotika asli bukan imitasi atau palsu," jelas Buwas.
Petugas memusnahkan pil PCC (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memusnahkan pil PCC (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Dalam kesempatan ini, BNN beserta Bareskrim Polri memusnahkan sejumlah barang bukti narkoba yang disita sepanjang Oktober hingga Desember 2017. Sebanyak 453 kilogram sabu, 712.116 butir ekstasi, 650 kilogram ganja, 10 ribu butir happy five, 69 ribu gram katinone, 100 gram ketamine dan 1 juta butir pil PCC, dimusnahkan.
ADVERTISEMENT