Bertemu Amien Rais, Jokowi Ingin Ciptakan Harmoni dengan Lawan Politik

1 Juni 2018 7:43 WIB
Jokowi dan Amien Rais. (Foto: Cornelius Bintang/kumparan & Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Amien Rais. (Foto: Cornelius Bintang/kumparan & Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo tengah mencari waktu yang tepat untuk menggelar pertemuan dengan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais. Silaturahmi kedua tokoh tersebut diyakini dapat menyelesaikan banyak persoalan. Selama ini keduanya selalu berbeda pendapat terutama Amien yang selalu melontarkan kritikan pedas terhadap Jokowi.
ADVERTISEMENT
Pertemuan Jokowi dengan Amien dinilai akan semakin mengokohkan gaya komunikasi politik Jokowi yang ingin merangkul lawan politik. Hal itu dikatakan oleh Pengamat Poltik dari UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto.
Menurut Gun Gun, sikap Jokowi yang ingin menemui Amien Rais, menunjukkan dirinya mempunyai itikad baik kepada lawan politiknya dan menciptakan keharomonisan di tengah konflik yang selama ini terjadi.
"Saya melihat apa yang dilakukan Pak Jokowi yang ingin betemu dengan Amien Rais itu gaya kesetaraan Jokowi. Di mana dengan lawan sekalipun akan menciptakan harmoni," ucap Gun Gung ketika dihubungi kumparan, Kamis (31/5).
Menemui atau pun merangkul lawan politik, bagi Jokowi, bukanlah hal yang pertama kata Gun Gun. Pertemuan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto beberapa waktu yang lalu di Hambalang, contohnya menjadi salah satu gaya komunikasi politik mencairkan susasana.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Gun Gun, petemuan Jokowi dengan Amien Rais ini bukan berarti akan memberikan sinyal positif kepada Jokowi.
"Dan apakah itu menjadi sinyal merapatnya PAN ke Jokowi, terlalu prematur," tutupny.
Gun Gun yakin, jika pertemuan itu terjadi, sikap Amien dengan gaya bahasanya mengkritk pemerintah masih akan terus dilakukan.
Namun, kata Gun Gun ada kepentingan politik tertentu di balik rencana pertemua kedua tokoh ini, khususnya bagi Jokowi. "Pertama sebagai ajang cooling down, mendinginkan suasana yang sempat menghangat. Kedua komunikasi persuasif Jokowi ke sejumlah parpol, salah satunya ke PAN," tuturnya.