Bertemu di Bali, Menlu RI-Australia Bahas Indo Pasifik dan ASEAN

6 Desember 2018 14:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne dalam Bali Democracy Forum 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (6/12/2018).  (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne dalam Bali Democracy Forum 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (6/12/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
ADVERTISEMENT
Di sela pertemuan Bali Democracy Forum (BDF) ke-11, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menggelar pertemuan bilateral dengan Menlu Australia Marise Payne. Keduanya membahas beberapa isu, mulai dari Konsep Indo Pasifik hingga sentralitas ASEAN.
ADVERTISEMENT
“Kami mendiskusikan perkembangan konsep Indo Pasifik dan Indonesia menghargai dukungan dari Australia untuk sentralitas ASEAN,” ujar Retno usai pertemuan di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Kamis (6/12).
Melalui Konsep Indo-Pasifik, Retno menyebut Indonesia mengharapkan ekosistem damai, stabil dan sejahtera dapat terbentuk di kawasan Indo-Pasifik yang terletak di lingkar Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Terkait hal itu, Payne menegaskan negaranya mendukung konsep tersebut, karena Australia memahami betul bahwa keamanan dan stabilitas di suatu kawasan harus dibentuk berdasarkan kesatuan pemahaman.
“Kami akui keamanan dan stabilitas pasifik tidak datang begitu saja, butuh kerja keras untuk bersatu sebagai bangsa yang fokus pada keamanan dan stabilitas,” ujar Payne.
Selain itu, pertemuan tersebut juga membahas mengenai rencana pembangunan The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre) di Jakarta.
Menlu Australia Marise Payne (kiri) dan Menlu RI Retno Marsudi (kanan) Usai Pertemuan Bilateral di Bali, Kamis (6/12). (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Australia Marise Payne (kiri) dan Menlu RI Retno Marsudi (kanan) Usai Pertemuan Bilateral di Bali, Kamis (6/12). (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
Keduanya sepakat untuk membangun kerja sama antara ASEAN dan Australia melalui lembaga pusat koordinasi dan informasi penanganan bencana di kawasan Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
“Kami juga mendiskusikan soal dukungan Australia dalam pembangunan AHA Center dan bagaimana kita bersama untuk berkontribusi membantu Rakhine,” ujar Retno.
Rakhine merupakan wilayah tempat tinggal etnis minoritas Muslim Rohingya di Myanmar. Saat ini, kelompok tersebut menjadi sasaran tindakan diskiriminatif pemerintah setempat.
Oleh karenanya Retno berharap Australia dapat berperan membantu menyelesaikan krisis di Rakhine melalui AHA Center. Permintaan tersebut mendapat respons positif dari Payne.
“Australia akan bekerja berdekatan dengan Indonesia dan AHA Center untuk pengungsi di Rakhine,” tutup Payne.