Bertemu Jokowi, KPK Minta Pemerintah Bantu Pengobatan Mata Novel

4 Juli 2018 18:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Novel Baswedan tiba di KPK (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
zoom-in-whitePerbesar
Novel Baswedan tiba di KPK (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
ADVERTISEMENT
Pengobatan mata penyidik senior KPK Novel Baswedan akibat serangan air keras masih berlanjut. Dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo, Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif meminta agar pemerintah membantu biaya pengobatan Novel.
ADVERTISEMENT
"Tadi membicarakan meminta kepada pemerintah bantuan lagi karena mata kanan mas Novel sekarang lebih buruk dari mata kirinya. Dan biayanya kalau hanya asuransi KPK tidak cukup," tutur Syarif usai bertemu Jokowi di Istana Bogor, Rabu (4/7).
Pimpinan KPK bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pimpinan KPK bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Terkait disetujui atau tidaknya bantuan itu, KPK menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Namun, Syarif mengatakan, permintaan tersebut mendapat respons positif dan Jokowi mengaku akan mempelajarinya.
"Kami meminta kalau seandainya ada. Ya tergantung Pak Presiden dan para menteri," jelasnya.
Novel sudah menjalani operasi kecil di mata kirinya pada Kamis (28/6) di Singapura. Operasi kembali berlangsung lantaran Novel mengeluh sakit pada mata kirinya.
Berbeda dengan Syarief, Ketua KPK Agus Rahardjo irit bicara saat disinggung kelanjutan Kasus Novel saat bertemu Jokowi. "Tidak ada pembahasan," kata Agus di lokasi yang sama.
ADVERTISEMENT
Saat rapat kerja pembahasan rancangan anggaran 2019 bersama Komisi III pada Kamis (7/6), KPK sempat disinggung soal biaya perawatan mata Novel. Dalam forum itu, Agus menyebut biaya perawatan Novel sudah mengahabiskan dana sebesar Rp 3,5 milliar.
Pimpinan KPK bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pimpinan KPK bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Agus juga mengungkapkan lembaganya tak menggunakan dana tambahan di KPK. Sehingga, proses penyembuhan Novel berjalan sangat lambat.
Saat itu, Agus berharap, dana proses penyembuhan Novel bisa diizinkan menggunakan dana internal KPK. Dia mengaku sudah menyampaikan hal tersebut pada pihak kepresidenan, namun belum mendapatkan tanggapan yang jelas.
Meski sudah lebih dari setahun peristiwa penyiraman itu terjadi, namun hingga kini, pelaku penyerang Novel belum terungkap.
Sedangkan keinginan Novel untuk segera kembali bekerja masih belum terwujud. Sebab, hingga saat ini, belum bisa diprediksi kapan kedua matanya sembuh.
ADVERTISEMENT