Bertemu Jusuf Kalla, Dubes AS Singgung Masalah Negosiasi Freeport

6 Desember 2017 13:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dubes AS Joseph Donovan. (Foto: Niken Nurani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dubes AS Joseph Donovan. (Foto: Niken Nurani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Negosiasi antara pemerintah Indonesia dan PT Freeport Indonesia hingga saat ini masih terus berlangsung. Masalah skema dan harga divestasi 51% saham Freeport menjadi isu utama karena ditargetkan bisa selesai pada tahun depan.
ADVERTISEMENT
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan, mengatakan masalah Freeport juga sempat disinggung dalam pertemuan antara dia dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rabu (6/12).
Menurut dia, dalam pertemuan yang digelar Kantor Wapres tersebut, persoalan negosiasi pemerintah Indonesia dengan Freeport hanya dibahas secara singkat. Dia memastikan negosiasi masih terus berlangsung untuk mencari jalan terbaik.
"Saya tadi tetap menyatakan komitmen saya pada hal yang sudah diserukan presiden Jokowi, kita ingin win win solution dan tentu saja kita sudah mengarah ke arah situ," kata Joseph.
Dalam kesempatan tersebut, Joseph juga mengatakan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat tertarik untuk berinvestasi di Indonesia terutama di bidang energi dan sudah ada investasi sebesar 5 miliar dolar AS.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, beberapa perusahaan asal Amerika Serikat sudah teken MoU dan disaksikan langsung Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence pada April lalu.
"Dan juga ada beberapa perusahaan yang tertarik untuk memperluas jaringan listrik yang ada di papua jadi ada kesempatan di situ juga," katanya.
Sementara itu, Wakil Jusuf Kalla mengatakan negosiasi hingga saat ini masih terus berjalan. Menurut dia, seluruh tahapan akan dilakukan pemerintah untuk bisa mencapai kesepakatan dengan perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut.
"Negosiasi oleh menteri dan timnya. Saya belum tahu hasil perundingan terakhir, tapi perlu ada tahapannya supaya mudah," ujarnya.