Bertemu Nevertoolavish, Seniman di Balik Jaket Jeans Jokowi

10 April 2018 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pembuatan jaket Jokowi. (Foto: Instagram @nevertoolavish )
zoom-in-whitePerbesar
Proses pembuatan jaket Jokowi. (Foto: Instagram @nevertoolavish )
ADVERTISEMENT
Di komplek perumahan Villa Kelapa Dua, Jakarta Barat, jaket gaul yang dikenakan Presiden Joko Widodo saat touring ke Sukabumi itu diproduksi. Ialah Nevertoolavish, sebuah bisnis yang bergerak di bidang jasa desain milik seniman berbakat Indonesia sekaligus jadi kunci di balik gaya trendi jaket Jokowi.
ADVERTISEMENT
Jaket jeans itu mulai mencuri perhatian publik, saat video Jokowi menggeber motor chopper emas miliknya pada Minggu (8/4) saat melakukan kunjungan kerja ke Sukabumi, Jawa Barat.
Senin (9/4) kumparan (kumparan.com) berkunjung ke markas Nevertoolavish dan berbincang soal seni, jaket Jokowi, hingga grafiti bersama Bernhard Suryoningrat selaku lead artist, dan Azka sebagai tim marketing Nevertoolavish
Apa sih Nevertoolavish itu?
Sebenernya Nevertoolavish dulu itu lebih ke perkumpulan teman-teman sih awalnya, sampai akhirnya kita mutusin untuk bikin suatu bisnis yang mewadahi seniman-seniman.
Cuma sekarang terus berkembang, mulai dari gambar-gambar di dompet, tas, sepatu. Jadi sekarang kita merambah untuk bikin sepatu juga ngerombak sepatu juga segala macam gitu sih.
Sudah berapa seniman yang bergabung bersama Nevertoolavish ?
ADVERTISEMENT
Kalau dengan sepatu mungkin sekitar sembilan orang tapi itu belum termasuk di bagian marketingnya.
Jaket jeans Jokowi. (Foto: Facebook/Presiden Joko Widodo)
zoom-in-whitePerbesar
Jaket jeans Jokowi. (Foto: Facebook/Presiden Joko Widodo)
Apa bedanya hand painted Nevertoolavish dengan produk hand painted lainnya?
Bisa dibilang kalau gambarnya sih sebenernya sama, cuma yang beda adalah kita ngerjainnya siapa. Karena kita semua benar-benar yang basic-nya dari grafiti dan di jalanan udah punya nama masing-masing juga dan kita juga udah punya style masing-masing juga gitu.
Yang bikin beda mungkin kita benar-benar totally service. Pelayanan kita nomor satu, time management-nya, segala macam. Misal kita bilang sebulan kelar ya sebulan kelar pengiriman kita dan sebagainnya.
Dan kita sudah ada SOP jadi dari barang masuk sampai barang keluar perlakuannya seperti apa dan kita memberikan mockup dulu ke customer berupa image. "Nanti jadinya seperti ini lho" terus setelah di-approve baru kita kerjakan,.
ADVERTISEMENT
Adakah teknik khusus yang digunakan dalam mendesain sebuah produk?
Enggak ada sih, tekniknya sama, pakai kuas. Tapi memang ada beberapa style kita juga yang tidak bisa disamakan dengan seniman lainnya.
Siapa saja target konsumen Nevertoolavish?
Customer Nevertoolavish itu bisa dibilang banyak banget sih. Variatif, segmen kita beragam dari yang anak-anak, remaja, dan yang tua pun juga banyak. Kemarin ada klien yang umurnya 1 tahun dan memang suka custom sepatu, dan yang umur 50 tahun biasanya custom tas dan lain-lain.
Tapi memang kebanyakan customer kita yg punya barang-barang high-end gitu sih kaya kalau boleh sebut LV, Goyard, tapi memang barang-barang branded. Nevertoolavish juga sudah sampai ke internasional sebetulnya, klien kita banyak yang dari Dubai, Malaysia, Singapore.
Bernhard dan Azka Nevertoolavish (Foto: Retno Wulandhari/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bernhard dan Azka Nevertoolavish (Foto: Retno Wulandhari/kumparan)
Adakah ketentuan barang-barang yang harus didesain? Apakah harus branded?
ADVERTISEMENT
Enggak ada, bebas saja.
Bagaimana awal mula Nevertoolavish menggandeng seniman jalanan dari seluruh Indonesia?
Awalnya kan memang saya sendiri, enggak bisa di-handle sendiri, lalu ngajak teman-teman lainnya juga yang mungkin nantinya bisa seperti saya bahkan lebih.
Mengajak teman-teman untuk bikin ini (Nevertoolavish) bersama, berkembang bersama. Soalnya kita memang teman-teman main juga. Jadi ketemu, kenal, terus saya ajak mereka juga.
Dan seniman kita itu dari beberapa kota, enggak cuma dari Jakarta, ada yang dari Kalimantan, Jawa Tengah, Yogyakarta, memang kita ambil seniman-seniman terbaik dan kita rangkul.
Ada seleksi untuk para seniman sebelum bergabung di Nevertoolavish?
Awalnya sih kenal, saya lihat karyanya "Wah, boleh juga nih,". Saya hubungi lalu saya ajak gabung". Tapi kalau sekarang kami sudah menerapkan seleksi ketat sih.
ADVERTISEMENT
Karena kita enggak hanya melihat grafitinya jago banget, tapi kalau attitude-nya enggak ada saya juga enggak mau. Yang paling penting di sini adalah, yang mau belajar, yang mau gede bareng , konsisten, ayolah ke sini. Kalau cuma modal jago sih, ayam juga jago haha.
Perkembangan grafiti di Indonesia ?
Sekarang sih sudah berkembang banget, kaya dulu zaman gue sendiri aja, dulu untuk cari cat yang bisa dibilang proper buat gambar itu susah. Terus cari tools gambar yang sekarang bisa dibilang udah lengkap banget itu enggak ada.
Kalau sekarang sih udah banyak, karena di Jakarta sendiri itu juga sudah banyak banget. Di Jakarta itu sendiri ada yang namanya Gardu House, suatu wadah untuk mewadahi street artist.
Nevertoolavish (Foto: Retno Wulandhari/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nevertoolavish (Foto: Retno Wulandhari/kumparan)
Perasaannya saat jaket bikinan Nevertoolavish dipakai Jokowi?
ADVERTISEMENT
Kaget bangetlah, kaget dan tiba-tiba saja gitu, terus tiba2 handphone saya isinya notifikasi semua. Yang jelas kita very excited banget dan thanks a lot juga kepada pak Presiden yang sudah sangat menghargai kita. Seniman-seniman, yah kita sih apalah.
Mungkin bisa selanjutnya pemerintah bisa lebih support dengan seniman lokal itu sih. Bisa mewadahi seniman-seniman dan ikut event-event internasional. Lebih mengembangkan seniman Indonesia ke depan terlebih di industri kreatif seperti ini.
Kalau di luar kan di US , Europe, untuk yang seperti ini kan memang sudah lama ya, dan di Indonesia bisa dibilang masih baru, dan mudah-mudahan kita ada support sih dari pemerintah bukan hanya di lokal namun juga internasional.
ADVERTISEMENT
Kalau di luar yang customizer sepert ini tuh support-nya dalam bentuk atlet, dibikin buat atlet, buat kompetisi dibikin lebih seru.
Menyangka enggak jadi viral?
Enggak nyangka akan secepat ini sih, tapi emang visi misi kita dari awal supaya orang emang lebih banyak tahu kita sih tapi nggak nyangka akan secepat ini. Mungkin karena ini bapak Jokowi jadi langsung wusss.
Kita dari kemarin searching di google terus kan, di tv juga menyebutkan tentang jaket itu, excited banget sih, mereka merasa bahwa karya mereka benar-benar dihargai banget.
Karena kita ngerjain jaketnya itu full team, karena kita memang pengen semua ngerasain senang bareng, banggalah hasil karya kita dipakai sama Presiden.
ADVERTISEMENT
Berapa kisaran harganya?
Mulai dari Rp1,2 juta yah Rp 2 jutaan dari barang yang simple banget, seperti dompet, tempat kartu nama dan maksimal sih untuk bongkar-bongkar sepatu gini Rp13,5 juta karena kan memang kita prosesnya ini kan susah, dan bahannya juga memang kualitas bagus.
Nevertoolavish (Foto: Retno Wulandhari/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nevertoolavish (Foto: Retno Wulandhari/kumparan)
Apa yang dibutuhkan seniman Indonesia?
Saya mungkin mewakili (seniman) ingin pemerintah itu support dalam arti kata pemeritnah mulai melihat kita, kita kanada beberapa event, seperti yang pernah kita bikin di Gardo House itu skalanya udah lumayan besar, dan mungkin bisa dibilang itu belum ada support dari pemerintah.
Karena teman-teman semua itu kolektif ngumpulin uang untuk bisa ngundang artis-artis dari luar negri. Ke depannya pemerintah bisa memfasilitasi jadi kita bisa bikin event yg lebih besar lagi.
ADVERTISEMENT
Mungkin pemerintah ada, beberapa pernah cuman yang diadakan Gardu House ini skalanya besar banget kalau bisa di-support skala internasional salah satu event graffiti terbesar se-Asia juga kok.
Karena banyak seniman luar negri tuh yang kaya "Wah gila di Indonesia gede bange ternyata, beda sama di luar,". Kalau kita di sini, mereka bilang merasa dihargai banget karena banyak ngobrol dan diskusi jadi semoga bisa di support ke depannya.
Kita bisa go intenasional dari sisi seninya, seniman-senimannya gitu kan, dari sisi produknya, dan sekarang udah ada Bekraf tuh, kalau kita lihat Bekraf lebih ke arah fashion mungkin bisa di support di sisi seniman-seniman dan khususnya acara graffiti.
Cerita selengkapnya yuk saksikan video di bawah ini!
ADVERTISEMENT