news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bikin 4 Kapal Ternak, Kemenhub Gelontorkan Rp 300 Miliar

16 Oktober 2017 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Ternak KM Camara Nusantara 1 (Foto: ksp.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Ternak KM Camara Nusantara 1 (Foto: ksp.go.id)
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi ketergantungan pasokan daging sapi impor, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memesan empat kapal ternak baru. Adapun dana yang digelontorkan untuk membangun empat kapal ternak tersebut mencapai Rp 300 miliar.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi harga masing-masing kapal ternak tersebut sebesar Rp 50 miliar. Pembangunan kapal tersebut didanai sepenuhnya oleh APBN 2015.
"Investasi satu kapal kira-kira Rp 50 miliar. Sisa pendanaan digunakan untuk biaya lain-lain, total investasi Rp 300 miliar untuk lima kapal," paparnya saat ditemui di Hotel Red Top, Jakarta, Senin (16/10).
Dia menambahkan, investasi sebesar Rp 300 miliar itu untuk membangun 5 kapal yang dimulai sejak 2016. Satu dari lima kapal yang telah dibangun tersebut telah dioperasikan sejak Juni 2017 lalu.
Budi Karya Sumadi Tinjau Stasiun Rangkasbitung (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Budi Karya Sumadi Tinjau Stasiun Rangkasbitung (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
"Per muatan kapal itu bisa menampung 500 ekor sapi. Pengoperasian 1 kapal ternak yang dilakukan belum bisa mencukupi kebutuhan konsumsi daging di Pulau Jawa, makanya dipertambah," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, kapal ternak yang dibangun tersebut mengangkut sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) ke sebagian wilayah Pulau Jawa. Kedua provinsi itu dinilai memiliki banyak peternakan sapi.
Kapal ternak sendiri memiliki panjang 69,7 meter dengan kecepatan 12 knot. Kapal tersebut memiki daya mesin utama sebesar 2x1.400 HP dengan kapasitas ternak sebanyak 500 ekor sapi, kapasitas barang seberat 150 ton, dan bisa membawa 32 awak kapal.
"Membangun kapal ini untuk mengembangkan konektivitas, juga untuk mendorong Indonesia Timur agar tumbuh dengan kekuatan ekonomi yang lebih baik," pungkasnya.
Reporter: Muchammad Resya Firmansyah