Bilik Bercinta Solusi Atasi Gejala Homoseksual di Lapas

8 Juli 2019 18:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan, pada Fit and Proper Test Calon Hakim Agung di Komisi III DPR. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan, pada Fit and Proper Test Calon Hakim Agung di Komisi III DPR. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Publik digegerkan dengan pernyataan Kanwil Kemenkumham Jabar Liberti Sitinjak yang menyebut terdapat gejala homoseksual (gay dan lesbian) akibat overcapacity (kapasitas berlebihan) di lembaga pemasyarakatan (lapas).
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan tak sependapat. Dia menilai tak ada kaitannya gejala homoseksual dengan alasan overcapacity.
"Enggak ada kaitannya. Liberti juga jangan terlalu menyederhanakan masalah. Semua permasalahan di lapas dikatakan overcapacity," kata Arteria, Senin (8/7).
Arteria berpandangan, harus ada evaluasi yang mendalam terkait masalah yang ada di lapas, termasuk masalah homoseksual di Jabar. Oleh sebab itu, dia menyebut, solusinya, kini Komisi III sedang menggodok RUU Pemasyarakatan.
Di dalam RUU itu, kata Arteria, akan dibahas agar hubungan seksual warga binaan dan keluarganya tak terputus.
"Kalau baca RUU Pemasyarakatan nanti kita siapkan yang namanya bilik bercinta, kita atur sedemikian rupa, kita atur hubungan warga binaan dengan keluarganya tidak putus, itu makanya mungkin masalahnya memang begitu kompleks," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Terkait progres pembahasan RUU itu, politikus PDIP ini optimistis akan selesai sebelum masa jabatan anggota DPR periode 2014-2019 berakhir.
"Kami sudah bahas, mudah-mudahan sampai akhir masa sidang, akhir periode kita ini sebelum 30 September selesai semua," tegasnya.
Sebelumnya, Liberti Sitinjak mengungkapkan hal itu saat diwawancarai wartawan di Sarana Olahraga (SOR) Arcamanik, Kota Bandung, Senin (8/7).
Dia menduga gejala homoseksual terjadi akibat tidak tersalurkannya kebutuhan biologis dari warga binaan yang sudah berkeluarga.
"Dampaknya, muncul homoseksualitas dan lesbi. Setidaknya gejala itu ada. Bagaimana seseorang sudah berkeluarga, masuk ke lapas, otomatis kan kebutuhan biologisnya tidak tersalurkan," katanya.