BIN: Tidak Ada Masjid yang Radikal, tapi Penceramahnya

18 November 2018 15:14 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paham Radikalisme (Foto: youtube)
zoom-in-whitePerbesar
Paham Radikalisme (Foto: youtube)
ADVERTISEMENT
Badan Intelijen Negara (BIN) menyebut ada 41 masjid di lingkungan pemerintahan yang terpapar radikalisme. Juru bicara BIN Wawan Hari Purwanto menjelaskan istilah radikal itu ditujukan pada penceramahnya, bukan masjidnya.
ADVERTISEMENT
"Sebetulnya masjid tidak ada yang radikal, tapi penceramahnya. Kalau misal ada dai-dai atau khatib ceramah intoleran, tafsir-tafsir yang mengarah pada suasana yang panas, itu yang diingatkan," ucap Wawan kepada kumparan, Minggu (18/11).
Wawan menjelaskan, di beberapa masjid pemerintahan, penceramah sudah punya jadwal rutin termasuk penceramah dengan paham radikal. Sehingga masjid dimaksud dianggap terpapar radikalisme. Wawan enggan mengungkap 41 masjid tersebut.
"41 masjid ini tidak untuk dikonsumsi publik, tapi didalami, diupayakan supaya ini kan early warning sehingga dilakukan pendekatan secara intelijen. Kalau dibuka (data masjidnya), bisa menimbulkan keresahan," tuturnya.
Wawan memastikan BIN sudah memberitahukan pemerintahan dimaksud soal masjidnya yang terpapar radikalisme. Tindak lanjut atas temuan ini tidak hanya dilakukan oleh BIN, tapi juga perlu peran lembaga yang masjidnya terpapar tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ada kerja sama dengan semua kementerian dan lembaga. Terkait hasil ini sudah dilakukan (diselesaikan) bareng-bareng," pungkasnya.