Birmingham Goes to London, Tempuh Perjalanan 2,5 Jam demi Pemilu 2019
PerbesarADVERTISEMENT
Sekitar 35 WNI yang tinggal di Birmingham, Inggris, berbondong-bondong mendatangi KBRI London untuk menggunakan hak suaranya di Pemilu 2019. Meski berada ribuan kilometer dari tanah air, namun mereka tidak mau melepaskan kesempatan berpartisipasi dalam pesta demokrasi ini.
ADVERTISEMENT
"Bagaimanapun juga kita warga negara Indonesia yang punya hak dan kewajiban untuk memilih. Khususnya anak-anak muda di Birmingham juga excited banget, karena banyak yang baru pertama kali memilih presiden mereka," tutur salah satu anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Birmingham, Rilda Silalahi, kepada kumparan, Minggu (14/4).
Ia bercerita, sebenarnya kegiatan itu merupakan salah satu bagian dari program PPI Birmingham yang bernama Birmingham Goes to. Biasanya, program tersebut memang rutin diadakan dan menyasar beberapa kota di UK.
"Nah, sekalian ada pemilu juga. Jadi kita bikin acara Birmingham Goes to kali ini ke London supaya meningkatkan partisipasi pemilihan dari Birmingham, dan meningkatkan kebersamaan masyarakat Birmingham," jelasnya.
Tak hanya mahasiswa S1 hingga S3 asal Indonesia yang ada di Birmingham, acara tersebut kali ini juga diikuti beberapa orang tua. Mereka bersama-sama menempuh perjalanan 2,5 jam dengan biaya 15 Euro per orang untuk menuju London.
ADVERTISEMENT
"Terus, enggak cuma rombongan kita juga, tapi ada masyarakat Indonesia di Birmingham yang juga pergi sendiri, sekalian jalan-jalan dengan keluarga," ucap Rilda.
KBRI London menjadi satu-satunya tempat pemungutan suara langsung untuk Pemilu 2019 Indonesia di seluruh UK. Di lokasi itu, disediakan tiga TPS yang akan dibuka mulai pukul 09.00 hingga 19.00 waktu setempat.
"Kita sampai sana jam 13.00. Ramai banget, terus ada bazaar makanan Indonesia. Enggak lama (antre) untuk yang sudah daftar. Tapi pas datang lagi break, jadi tunggu 10 menit sampai selesai break," kata dia.
Meski crowded, namun Rilda mengaku sangat puas dengan pengalamannya memilih di luar negeri. Namun, ia berharap ke depan, masalah-masalah yang ada di pemilu termasuk soal daftar pemilih dan antrean panjang di KBRI bisa dibenahi.
ADVERTISEMENT
"Semoga untuk orang-orang di Indonesia bisa benar-benar menggunakan hak suaranya dengan baik. Soalnya kita aja yang jauh dari Indonesia pada bela-belain dan antusias banget," pungkasnya.
