news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Biro Travel Dipolisikan karena Tak Berangkatkan Peserta Tur Rohani

10 Mei 2019 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ari Yudhanto (kanan) melaporkan PT HMT tour and travel ke Polda Metro Jaya karena tidak memberangkatkan peserta wisata rohani 'Holyland'. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ari Yudhanto (kanan) melaporkan PT HMT tour and travel ke Polda Metro Jaya karena tidak memberangkatkan peserta wisata rohani 'Holyland'. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah biro travel bernama Hidup Makmur Sejahtera (HMT) Travel and Tours dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penipuan. Biro travel itu diduga tidak memberangkatkan sejumlah peserta tur wisata rohani 'Holyland', padahal mereka sudah membayarkan biaya yang ditentukan.
ADVERTISEMENT
Kasus ini dilaporkan oleh seorang peserta tur bernama Ari Yudhanto. Ia dan rekan-rekannya merupakan peserta tur wisata rohani 'Holyland' ke Yordania, Israel, dan Mesir.
"Kami adalah para korban peserta tour Holyland yang direncanakan berangkat tanggal 22 Februari 2019, namun sampai dengan saat ini sesuai dengan komitmen mereka untuk mengganti melakukan refund terhadap dana yang sudah kami berikan tersebut. Sampai dengan saat ini tidak terealisir," kata Ari di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (10/5).
Laporan Ari teregistrasi dengan nomor pelaporan LP/2871/V/2019/PMJ/Dit. Reskrimum dengan perkara penipuan dan TPPU. Terlapor dalam hal ini ialah Ronny B Tambayong dan Ribkah Darmawati selaku pemilik dan Direktur Utama PT HMT.
Ari mengklaim peserta yang gagal diberangkatkan mencapai ribuan orang. Padahal, setiap peserta tur sudah membayar Rp 30 juta untuk perjalanannya.
ADVERTISEMENT
"Dari grup kami (saja) ada 168 orang. Itu kalau dari rata-rata, (kerugian) Rp 30 juta dikalikan saja. Total ada kurang lebih 2.000 orang (peserta). Jadi dikalikan saja Rp 30 juta," ungkap Ari.
Berdasarkan kesaksian dari peserta lain yang gagal berangkat, mereka sudah dijadwalkan ulang oleh pihak biro travel untuk keberangkatannya. Namun, rencana tersebut tidak pernah terlaksana hingga akhirnya para korban memilih untuk melapor ke kepolisian.
"Sebenarnya (tuntutan) bukan refund semua. Ada beberapa yang meminta dijadwalkan ulang. Nah, sudah dijadwalkan, kemarin mau berangkat diundur lagi sampai Oktober. Tapi orang jadi bingung juga. Janji-janji terus," tuturnya.
Tour Jemaah Kristiani ke Israel dan Palestina Foto: Nazaret Tour
Seorang peserta tur lainnya, Cecilia, mengaku sempat diberangkatkan oleh travel HMT. Namun, ia sempat diancam akan ditelantarkan saat hendak masuk ke Israel.
ADVERTISEMENT
"Sebelum masuk Israel dimintai duit per orang 500 dolar. Kalau tidak mau bayar tidak bisa masuk Israel dan akan ditelantarkan," cerita Cecilia.
Akhirnya, Cecilia memilih untuk membayar sejumlah uang tersebut, dengan alasan pihak biro travel akan mengembalikannya setiba di Tanah Air.
"Sampai di Tanah Air saya langsung ke kantornya. Ada dimintai surat, dikasih surat perjanjian utang yang katanya akan dibayarkan dua bulan setelah sampai di tanah air. Tapi setelah saya tanyakan lagi, ternyata dimundurin lagi pembayarannya. Jadi kami datang ke PMJ ini untuk melaporkan itu," jelasnya.
Baik Ari maupun Cecilia mengaku sudah mendatangi kantor biro travel HMT untuk meminta kejelasan. Namun, hasil yang didapat tidak sesuai harapan.
ADVERTISEMENT
"Kami terakhir masih bisa bertemu dengan beberapa orang (pegawai HMT). Kebanyakan sudah resign karyawannya, sehingga kita tidak mendapatkan kepastian mengenai pertanggungjawaban tersebut," pungkasnya.