BKSDA Temukan Gajah Mati Tanpa Gading di Bener Meriah, Aceh

28 Desember 2018 11:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BKSDA Temukan Gajah Liar Mati Tanpa Gading di Bener Meriah. (Foto: Dok. BKSDA Aceh)
zoom-in-whitePerbesar
BKSDA Temukan Gajah Liar Mati Tanpa Gading di Bener Meriah. (Foto: Dok. BKSDA Aceh)
ADVERTISEMENT
Seekor gajah liar berjenis kelamin jantan ditemukan mati di Desa Pantan Lah, Kecamatan Pintu Rie Gayo, Bener Meriah. Padahal, gajah dijuluki si Bongkok itu baru saja menjalani pengobatan sekitar empat bulan lalu oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan tim kedokteran dari Fakultas Kedokteran Unsyiah.
ADVERTISEMENT
Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, mengatakan mamalia bertubuh besar itu ditemukan tergeletak pada kamis (27/12) kemarin sekitar pukul 19.00 WIB, dalam kondisi gading hilang dengan cara dipatahkan. Temuan itu merupakan laporan masyarakat yang disampaikan kepada Kanit Reskrim Polsek Pintu Rime Gayo dan Tim CRU Das Peusangan.
“Mengecek informasi itu sekitar pukul 20.30 WIB Kasat Reskrim beserta anggota dengan didampingi oleh Tim CRU Das pesangan (BKSDA) tiba di lokasi dan menemukan adanya satu ekor gajah liar yang telah mati dan mulai membusuk tepatnya berada dipinggir Sungai Krung Pesangan,” ujar Sapto kepada kumparan, Jumat (28/12).
BKSDA Temukan Gajah Liar Mati Tanpa Gading di Bener Meriah. (Foto: Dok. BKSDA Aceh)
zoom-in-whitePerbesar
BKSDA Temukan Gajah Liar Mati Tanpa Gading di Bener Meriah. (Foto: Dok. BKSDA Aceh)
Dari hasil identifikasi, gajah jantan tersebut diperkirakan berusia 40 tahun dan diduga telah mati sekitar 15 hari yang lalu. Saat ditemukan kondisi fisik gajah tersebut telah membusuk.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, dari hasil interogasi di lapangan, gajah yang mati itu merupakan salah satu kawanan gajah liar yang berada di wilayah kecamatan Pintu Rime, Bener Meriah. Gajah tersebut memiliki luka yang telah lama pada pangkal leher bagian atas.
“Sebelumnya September 2018 lalu gajah ini pernah mengalami luka dibahagian selangkangan belakang dan pangkal ekor yang diduga akibat perkelahian antara sesama kawanan gajah dan pernah diobati oleh tim dokter dari BKSDA dan FKH Unsyiah,” sebut Sapto.
Adapun lokasi ditemukannya gajah ini berjarak dari pemukiman warga kampung Pantanlah, kurang lebih 3 kilometer dan hanya dapat dilalui dengan menggunakan roda serta 500 meter harus dilalui dengan berjalan kaki.
ADVERTISEMENT
“Tim akan melakukan penyelidikan terhadap penyebab matinya seekor gajah itu kemudian penyelidikan terhadap pelaku yang mengambil gading gajah tersebut,” pungkasnya.