BMKG: Gempa Susulan Masih Mungkin Terjadi, Warga Lombok Tetap Waspada

29 Juli 2018 22:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, di Mataram memalui teleconference beri penjelasan kondisi terkini gempa NTB. (Foto: Kumparan/ Mirsan Simamora)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, di Mataram memalui teleconference beri penjelasan kondisi terkini gempa NTB. (Foto: Kumparan/ Mirsan Simamora)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat intensitas gempa susulan di Lombok dan sekitarnya terjadi 203 kali namun terus berkurang. Namun, kemungkinan gempa susulan masih mungkin ada.
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebutkan, gempa susulan terjadi akibat peluruhan sesar naik Flores. Proses peluruhan akibat gempa pertama masih berlangsung.
"Kami sampaikan bahwa lama peluruhan gempa ini akan berlangsung selama beberapa hari dan beberapa minggu. Kami akan mencatat dan menghitung sehingga bisa memprediksi kapan berakhir," kata Dwikorita lewat video conference dalam jumpa pers di Kantor BMKG, Jalan Angkasa, Jakarta Pusat, Minggu (29/7).
Warga berjalan di depan rumah yang roboh akibat gempa di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7). (Foto: Antara/Ahmad Subaidi)
zoom-in-whitePerbesar
Warga berjalan di depan rumah yang roboh akibat gempa di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7). (Foto: Antara/Ahmad Subaidi)
Setelah gempa pertama, BMKG mencatat ada lebih dari 203 gempa susulan telah terjadi. Gempa tersebut berkekuatan antara 2,1 magnitudo hingga 5,7 magnitudo.
Selama kemungkinan adanya gempa susulan, BMKG meminta warga Lombok dan sekitarnya tetap waspada. Warga juga diminta tidak lagi menempati rumah yang rusak setelah terjadi gempa 6,4 magnitudo pada Minggu pagi.
Warga berkumpul di jalan-jalan setelah gempa bumi di Lombok. (Foto: Social Media via REUTERS/Lalu Onank)
zoom-in-whitePerbesar
Warga berkumpul di jalan-jalan setelah gempa bumi di Lombok. (Foto: Social Media via REUTERS/Lalu Onank)
"Masyarakat diimbau tidak menempati atau berada di dekat di sekitar bangunan karena kondisinya sudah rusak atau retak-retak yang membahayakan akibat gempa tadi," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Selain bangunan yang kondisinya sudah retak, BMKG juga mengimbau warga tidak mendekati daerah tebing curam. Warga diminta mencari tempat berlindung di tanah lapang.