BMKG: Longsoran Gunung Anak Krakatau Sebabkan Tsunami

24 Desember 2018 13:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konfrensi pers BMKG terkait tsunami di Selat Sunda. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konfrensi pers BMKG terkait tsunami di Selat Sunda. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Metorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan Tsunami Selat Sunda terjadi karena adanya longsoran dari kepundan (kawah Gunung Anak Krakatau. Menurut Kepala BMKG Dwikornita Karnawati, longsoran tersebut diakibatkan oleh adanya gempa vulkanik di Gunung Anak Krakatau.
ADVERTISEMENT
"Kejadian ini adalah fenomena yang saat ini tidak lazim dan kompleks. Merupakan multifenomena yaitu bencana yang sudah kita berikan peringatan dini gelombang tinggi yang juga akhrinya memicu terjadinya jadi tsunami," jelas Dwikornita saat konferensi pers di Kantor BMKG, Jakarta, Senin (24/12).
"Collapse-nya kepundan inilah yang mengakibatkan longsor di bawah laut dan ahirnya menimbulkan tsunami," lanjut Dwikornita.
Ia menjelaskan, dari data yang diterima BMKG, yang mengindikasikan tremor adalah gempa vulkanik. Dwikornita melanjutkan, tsunami ini erat kaitannya sebagai dampak secara tidak langsung dari erupsi Gunung Anak Krakatau.
"Kemudian data tambahan yang kami peroleh gempa vulkanik tadi ternyata itu yang memicu terjaidnya collapse atau longsor bawah laut, dan longsoran bawah laut ini dianalisis setara dengan kekuatan guncangan dengan magnitudo 3,4. itu dari analisis kami," jelas Dwikornita.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kapusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan akibat dari Tsunami Selat Sunda ini terdapat 10 kecamatan yang terdampak di Kabupaten Pandeglang, Banten.
Sutopo menjelaskan, dari 10 kecamatan terparah di Kabupaten Pandeglang itulah sejumlah orang meninggal dunia, luka-luka dan beberapa orang masih hilang.
Total keseluruhan korban tsunami di Selat Sunda yang menerjang Kabupaten Pandeglang tercatat 126 orang meninggal dunia, 624 luka-luka, 4 orang hilang.
Kesepuluh kecamatan yang terdampak paling parah itu adalah Kecamatan Carita, Kecamatan Panimbang, Kecamatan Sumur, Kecamatan Labuan, Kecamatan Galis, Kecamatan Menes, Kecamatan Cibaliung, Kecamatan Jiput, Kecamatan Cimanggu dan Kecamatan Pagelaran.
Kronologi tsunami di Selat Sunda. (Foto: Anggoro Fajar Purnomo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kronologi tsunami di Selat Sunda. (Foto: Anggoro Fajar Purnomo/kumparan)