BMKG Sudah 2 Kali Beri Peringatan KM Sinar Bangun Sebelum Beroperasi

19 Juni 2018 21:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencarian korban KM Sinar Bangun di Danau Toba. (Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
zoom-in-whitePerbesar
Pencarian korban KM Sinar Bangun di Danau Toba. (Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan dini terkait kondisi perairan sebanyak dua kali sebelum kejadian tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono Prabowo mengatakan peringatan dini itu telah diberikan pada tanggal Senin (18/6) kemarin pada pukul 12.00 WIB dan 14.00 WIB.
"Di sana (Toba) ada kantor balai besar wilayah I yang memberikan peringatan diri pada tanggal 18. Range informasi ini seharusnya sudah meng-cover informasi pada saat kejadian," kata Mulyono di kantor BMKG, Jalan Angkasa Pura Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (19/6).
Menurut Mulyono, di daerah Danau Toba terjadi kecepatan angin yang memisahkan ketinggian gelombang. Ketinggian gelombang itu, dapat menimbulkan ketinggian ombak antara 75 cm sampai 1 1/4 meter.
"Memang semacam ada peningkatan kecepatan. Kalau kisaran angin 2-3 meter per detik bisa meningkat sampai 6 meter per detik," kata dia
ADVERTISEMENT
Menurut Mulyono, ketinggian gelombang ini, dapat berisiko tergantung dengan kapal yang berdampak. Terbaliknya kapal, bisa saja terdapat faktor kelebihan muatan.
"Risiko berbeda tergantung kapal berdampak. Belum tentang muatan kelebihan atau tidak," ujarnya.
Mulyono melanjutkan, tugas BMKG hanya memberikan informasi dengan peringatan dini. Tetapi, apabila kapal masih tetap berlayar, kata Mulyono di luar kemampuan BMKG.
"BMKG sudah memberikan informasi tapi tidak sampai kewenangan otoritas kapal berlayar atau tidak. Bukan kapasitas kita melarang itu kewenangan administrasi pelabuhan," tutupnya.