BNN Tanami Lahan Bekas Tanaman Ganja di Gayo Lues dengan Kopi

26 Februari 2018 16:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penanaman kopi di Gayo Lues (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penanaman kopi di Gayo Lues (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Narkotika (BNN) bersama rombongan Pemprov Aceh menggelar aksi penanaman kopi di kawasan pengunungan kabupaten Gayo Lues, provinsi Aceh. Kegiatan ini dilakukan untuk memutus mata rantai ganja yang selama ini kerap ditanami warga.
ADVERTISEMENT
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso mengatakan, penanaman kopi tersebut juga dilakukan untuk mendukung program Grand Design Alternative Development di Kampung Agusen, Blangkjeren Gayo Lues. BNN mencanangkan program pemberdayaan masyarakat dengan memberikan bantuan bibit dan pembiayaan penanaman tanaman alternatif bagi masyarakat.
Penanaman kopi di Gayo Lues (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penanaman kopi di Gayo Lues (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
“Untuk kawasan Gayo Lues, pemilihan bibit kopi, karena kontur wilayah Gayo sangat memungkinkan untuk pengembangan perkebunan kopi,” kata Buwas saat melakukan kunjungan kerja di kabupaten Gayo Lues, Senin (26/2).
Buwas menjelaskan, ada sekitar 10 ribu penyalahgunaan narkoba di Gayo Lues. Hal itu dibuktikan dari dua kilogram sabu-sabu yang beredar setiap bulannya di kawasan Gayo.
"Dalam setahun ada 300 ton sabu-sabu yang dikonsumsi masyarakat Indonesia, Ini adalah masalah serius yang di hadapi Indonesia saat ini, tidak hanya di Gayo Lues saja tetapi juga di daerah lainnya,” kata Buwas.
ADVERTISEMENT
Budi Waseso menyadari, selama ini para petani adalah korban. Mereka diperdaya pemilik modal. Namun begitu ada permasalahan hukum, petanilah yang menerima akibatnya.
"Kita harus memikirkan bagaimana petani diberdayakan untuk menanam tanaman unggulan pengganti ganja. Program ini juga membantu pemerintah dalam rangka swasembada pangan. Saya berharap program ini bisa terus berlanjut sehingga ketergantungan masyarakat akan ganja bisa hilang dan mereka bisa diarahkan menjadi petani kopi,” pungkasnya.