BNPB: 4 Kecamatan di Kabupaten Sigi Masih Terisolasi

4 Oktober 2018 17:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BMKG Sutopo Purwo Nugroho. (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BMKG Sutopo Purwo Nugroho. (Foto: Raga Imam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menyebut masih ada empat kecamatan yang terisolasi akibat gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah. Keempat kecamatan tersebut berada di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
"Awalnya 7 kecamatan di Kabupaten Sigi (yang terisolasi), saat ini ada empat kecamatan yang masih terisolir di Kabupaten Sigi, yaitu Lindu, Kolwi, Kolawi Selatan, dan Pipikor," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Kamis (4/10).
Ia menjelaskan, akses jalan yang tertutup longsor dan jalan yang rusak membuat keempat kecamatan tersebut sulit dijangkau. Untuk itu, menurut Sutopo, saat ini timnya telah menggandeng Basarnas untuk mengirimkan bantuan logistik dan mencari korban yang tertimbun.
“Terisolir karena jalannya tertutup longsor. Menuju ke sana sulit, jalannya juga mengalami kerusakan. Informasi awal seperti itu. Makanya kita kirimkan personel tim SAR gabungan dikoordinasi oleh Basarnas untuk mencari korban sambil membawa logistik dropping,” ucap Sutopo.
Sutopo menyebut untuk mengakses keempat wilayah tersebut, tim gabungan harus menggunakan jalur udara. Cara tersebut digunakan tak hanya untuk mendistribusikan logistik kepada korban namun juga mengerahkan tim untuk mencari korban yang masih hilang di empat kecamatan itu.
ADVERTISEMENT
“Untuk mengatasi hal ini, distribusi logistik menggunakan helikopter. Helikopter yang ada di sana baik dari TNI, Basarnas, BNPB dikerahkan untuk distribusi logistik di daerah terisolir, termasuk dropping pasukan tim Basarnas untuk melakukan pencarian korban di empat kecamatan,” ujarnya.
Wilayah Palu dan Donggala menjadi yang terdampak paling parah akibat diguncang gempa sekuat 7,4 Magnitudo pada Jumat (28/9) lalu. BNPB mencatat, hingga saat ini jumlah korban tewas akibat kejadian tersebut sudah mencapai 1.424 jiwa.