BNPB: 8.110 Warga Tinggalkan Palu Setelah Gempa dan Tsunami

7 Oktober 2018 18:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kedatangan pengungsi Palu dan Donggala di Bandara Juanda Surabaya. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kedatangan pengungsi Palu dan Donggala di Bandara Juanda Surabaya. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Akibat gempa dan tsunami, ribuan warga Sulawesi Tengah meninggalkan kawasan itu. Namun, jumlah warga yang mengungsi meninggalkan kawasan terdampak bencana sudah semakin berkurang dalam dua hari belakangan.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sudah 8.110 warga meninggalkan Kota Palu untuk mengungsi ke beberapa kota, seperti Makassar, Jakarta, Balikpapan hingga Manado. Mereka diangkut dengan dua moda transportasi, yakni dengan pesawat dan kapal laut.
"Total 8.110 jiwa mereka meninggalkan Kota Palu untuk menuju Makassar, Balikpapan, Jakarta, Manado dan diangkut dengan udara, pesawat hercules," ucap Sutopo di Kantor BPBD, Jakarta Timur, Minggu (7/10).
"Total dengan pesawat sudah 6.157 orang, yaitu ke Makassar 4.631 orang, Balikpapan 1.173 orang, Jakarta 182 org dan Manado 171 orang," lanjutnya.
Kepala BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers soal bencana Sulawesi Tengah, Minggu (7/10/2018). (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers soal bencana Sulawesi Tengah, Minggu (7/10/2018). (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
Sementara sisa pengungsi diangkut dengan menggunakan jalur laut, menuju Makassar dan Balikpapan. Sutopo menyebut kondisi warga yang ingin dievakuasi ke luar kota sudah kondusif dan tidak dalam kondisi berebutan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada sebagian warga yang juga sudah evakuasi secara mandiri yakni dengan menggunakan kendaraan masing-masing.
"Ada juga sebagian masyarakat di sana yang evakuasi menggunakan kendaraan. Mereka secara mandiri evakuasi keluar dari Palu. Kita belum ada datanya karena sulit dapat data evakuasi yang dilakukan secara mandiri," tutur dia.
Sutopo mengatakan, sebagian warga yang ingin dibawa keluar Sulteng karena masih trauma dengan bencana yang dihadapinya.
"Mereka keluar dari Palu karena merasa masih trauma, stres akibat bencana juga karena kebutuhan sehari-hari memang belum normal dan mencukupi semua. Sehingga mereka evakuasi keluar dari Palu dan wilayah lainnya," tutup Sutopo.