BNPB Ajukan Tambahan Dana Siap Pakai Rp 500 M untuk Tangani Sulteng

8 Oktober 2018 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi jalan di Desa Jono Oge, Sigi. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi jalan di Desa Jono Oge, Sigi. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Masa tanggap darurat bencana Sulawesi Tengah akan berakhir Kamis (11/10). BNPB kini tengah menyiapkan skema pemulihan Sulteng usai dilanda gempa, termasuk mengajukan dana Rp 500 miliar kepada Kementerian Keuangan.
ADVERTISEMENT
"Kita mengusulkan sementara Rp 500 miliar untuk kebutuhan Sulteng. Untuk tahap awal untuk kemajuan Sulteng," kata Kepala BNPB William Rampangilei di kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta, Senin (8/10).
Warga melintasi jalanan yang rusak akibat gempa 7,4 pada skala richter (SR), di kawasan Kampung Petobo, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Warga melintasi jalanan yang rusak akibat gempa 7,4 pada skala richter (SR), di kawasan Kampung Petobo, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
William menjelaskan, selama ini pihaknya menggunakan dana siap pakai untuk penanganan tanggap darurat bencana Sulteng. Utamanya, untuk operasional pokso dan berbagai kegiatan tanggap darurat lainnya.
"Kami sudah menggunakan dana siap pakai yang ada untuk kegiatan operasionalisasi posko dan kegiatan kedaruratan," imbuh dia.
Sementara, Kapusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, bila dana Rp 500 miliar itu sudah cair, pihaknya tak wajib menghabiskan langsung uang itu. Pemakaian tetap disesuaikan dengan kebutuhan.
"500 itu tidak harus dihabiskan sesuai kebutuhan. Aktivasi posko, beli bahan bakar, beli sandang kalau diperlukan, kebutuhan pangan, dan kebutuhan-kebutuhan lain yang mendesak, bisa langsung dibelanjakan dari dana siap pakai," jelas dia.
Warga melihat rumah yang hancur di wilayah Balaroa akibat gempa bumi, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat rumah yang hancur di wilayah Balaroa akibat gempa bumi, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Sutopo mengatakan, dana siap pakai ini berbeda dengan anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi. Untuk keperluan ini, BNPB akan menyusun lagi berapa biaya yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
"Dana rehabilitasi dan rekonstruksi lain lagi. Kebutuhan rehabilitasi rekontruksi nanti kita susun. Meskipun kondisi darurat, personel BNPB sudah diturunkan untuk menghitung. Berapa kerugian berdasar data yang terus bergerak, berapa sekolah rusak, rumah, infrastruktur," ucap dia.
Sejak bencana Sulteng, BNPB mencatat sudah ada 1.948 orang. Massa tanggap darurat akan berakhir pada 11 Oktober 2018 dan dilanjutkan dengan proses pemulihan pascabencana.