BNPB Akan Pasang Plang Rawan Bencana di Sekitar Sesar Lembang

28 Februari 2019 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Wisnu Widjaja (tengah), pada konferensi pers Penanggulangan Bencana di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (28/2). Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Wisnu Widjaja (tengah), pada konferensi pers Penanggulangan Bencana di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (28/2). Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana memasang plang rawan bencana di sekitar lokasi sesar Lembang, Jawa Barat. Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Wisnu Widjadja mengaku rencana tersebut telah dilaporkan kepada Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Sekarang yang kami lakukan adalah bagaimana memberikan informasi ini langsung kepada masyarakat (terkait bahaya sesar Lembang). Inisiatifnya, dan sudah dilaporkan ke Presiden juga, tempat-tempat yang berbahaya seharusnya diberi tanda," ujar Wisnu di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (28/2).
Wisnu menjelaskan sesar Lembang memiliki panjang sekitar 30 km. "Masa periode ulangnya sekitar 170 sampai 670 tahun. Sekarang yang terakhir sudah 500 tahun yang lalu," tuturnya.
BNPB memasang plang rawan bencana di sekitar sesar Lembang agar masyarakat dapat mengetahui daerah tersebut terdapat ancaman bencana.
"Jadi akan familiar dengan adanya tanda-tanda ancaman longsor, ancaman patahan, dan sebagiannya. Ini yang akan kami lalukan. Sebenarnya kami sudah punya, sudah SNI artinya sudah resmi, nanti ada plang dan yang berupa papan informasi," terangnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, untuk mengedukasi masyarakat, BNPB juga akan memberikan informasi daerah rawan bencana dalam bentuk digital, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan akses informasi daerah rawan bencana.
"Sangat mudah sebenarnya untuk memgetahui adanya patahan, gempa bumi, dan semacamnya. Jadi peta-peta di kertas tadi kami ubah dalam digital, nanti Anda bisa cek daerah mana rawan bencana, dan apa yang harus dilakukan," ujar Wisnu.
Peta sesar Lembang. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Kalau kita sedang berada di dekat, katakanlah patahan tersebut, lalu kita buka aplikasi inarisk ini. Maka nanti akan muncul tandanya, apakah merah, oh itu gempa bumi dan apa yang harus kita lakukan. Jadi kita coba terjemahkan agar masyarakat mudah memahami bencana," lanjutnya.
Peneliti Geoteknologi LIPI Mudrik Rahmawan Daryono sebelumnya bersama tim kumparan menyusuri sesar Lembang. Mudrik menegaskan sesar Lembang adalah ancaman nyata untuk wilayah Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi, di Provinsi Jawa Barat.
ADVERTISEMENT