BNPB: Gelombang Tsunami di Palu Sempat Mencapai 11,3 Meter

10 Oktober 2018 17:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers soal bencana Sulawesi Tengah, Minggu (7/10/2018). (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers soal bencana Sulawesi Tengah, Minggu (7/10/2018). (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
BNPB mencatat tinggi gelombang tsunami yang menghantam Palu sempat mencapai 11,3 meter. Hal itulah yang menyebabkan korban jiwa dari daerah Palu paling banyak dibandingkan daerah lainnya.
ADVERTISEMENT
"Sebarannya tinggi tsunami itu bervariasi. Tingginya ada yang sampai 11,3 meter di desa Tondo, Palu Timur," kata Kepala Pusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers update penanganan bencana Sulteng di kantor BNPB, Jakarta Timur, Rabu (10/10).
Sutopo mengatakan, tsunami banyak terjadi di teluk Palu. Sedangkan untuk tsunami yang paling rendah tingginya adalah 2,2 meter yang terjadi di Mapaga, Donggala.
"Tentu saja dengan tinggi tsunami 2.2 meter hingga 11,3 meter dengan kekuatan yang cukup besar menghantam pantai dan permukiman, menyebabkan kerusakan secara masif di pinggir pantai," ujar Sutopo.
Sedangkan untuk landaan tsunami, BNPB mencatat terjadi sejauh 468,4 meter dari kawasan hotel Mercure yang berada di Lere, Palu Timur.
"Jadi hampir setengah kilo menghantam pantai. Ini tidak sama landaannya, tergantung topografi. Ini yang menyebabkan rusaknya parah, ribuan yang meninggal ternyata karena tingginya mencapai 2,2-11,3 meter," kata Sutopo.
ADVERTISEMENT
Dari hasil temuan tersebut, Sutopo menjelaskan hal tersebut akan menjadi dasar untuk ditetapkannya peta rawan tsunami di daerah terdampak bencana di kemudian hari.
"Data ini survei awal masih ada survei selanjutnya untuk memetakan. Ini akan pengaruhi bagaimana tataan ruang nanti dilihat dan dipasang tanda soal tinggi tsunami," kata Sutopo.
"Di daerah rawan, nanti sekolah dan bangunan lain akan dikonstruksi kuat. Di atasnya ada shelter. Golden time itu hanya 45 menit di sekitar Palu. Itu untuk cari tempat tinggi untuk hadapi tsunami datang," lanjutnya.