BNPB: Longsor di Sukabumi, 5 Orang Tewas, 38 Dalam Pencarian

1 Januari 2019 12:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pencarian korban longsor di Sukabumi. (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pencarian korban longsor di Sukabumi. (Foto: Dok. BNPB)
ADVERTISEMENT
Pencarian korban tanah longsor di sejumlah desa di Kabupaten Sukabumi terus dilakukan. Tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI hingga masyarakat hingga kini masih berupaya mengevakuasi warga yang tertimbun.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (1/1) hingga pukul 10.00 WIB, 5 orang tewas, sementara tim gabungan masih mencari 38 orang lain yang masih hilang akibat tanah longsor.
"Pada hari ini hingga pukul 10.00 WIB ditemukan 3 korban meninggal dunia yaitu satu orang laki-laki, satu orang perempuan dan satu orang bayi," kata Sutopo dalam keterangannya, Selasa (1/1).
"Sebelumnya, pada Senin (31/12) malam, ditemukan 2 orang korban dalam meninggal dunia di mana satu laki-laki dan satu perempuan, sehingga total korban meninggal hingga saat ini 5 orang," tambahnya.
Proses pencarian korban longsor di Sukabumi. (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pencarian korban longsor di Sukabumi. (Foto: Dok. BNPB)
Data sementara dari posko tanggap darurat di Desa Sirnaresmi tercatat 32 KK (107 jiwa) terdampak longsor di mana 5 orang meninggal dunia, 3 orang luka-luka 61 orang selamat dan ditempatkan di pengungsian. 38 orang lainnya belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
Tim masih melakukan pencarian secara manual. Sebelumnya 3 alat berat sudah disiapkan untuk membantu proses evakuasi, namun tak bisa memasuki lokasi bencana lantaran terkendala sulitnya akses jalan.
BNPB menyayangkan banyak masyarakat yang menjadikan bencana sebagai tontonan, sehingga menutupi akses bantuan masuk. Sutopo mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menjadikan bencana sebagai tontonan.
"Bantuan terus berdatangan, tapi terhambat oleh banyaknya masyarakat yang melihat bencana. Wisata bencana seperti ini selalu terjadi di saat bencana, masyarakat berdatangan ingin melihat lokasi bencana," jelasnya.
Longsor di kampung Cimapag terjadi pada Senin (31/12/2018), sekitar pukul 17.30 WIB. Longsor disebabkan karena derasnya intensitas hujan sehingga menyebabkan tanah dari perbukitan terbis dan menimbun rumah warga.