BNPB Luncurkan Aplikasi Mitigasi Bencana, Bisa Diunduh di Play Store

25 Januari 2019 13:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perayaan ulang tahun BNPB ke-11 di Pusdiklat BNPB, Sentul, Bogor, Jumat (25/1). (Foto: Ricky Febrian/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan ulang tahun BNPB ke-11 di Pusdiklat BNPB, Sentul, Bogor, Jumat (25/1). (Foto: Ricky Febrian/kumparan )
ADVERTISEMENT
Di acara peringatan hari ulang tahunnya yang ke-11, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan 7 produk mitigasi bencana dalam berbagai bentuk. Hal tersebut untuk mewujudkan masyarakat yang kuat dan tangguh dalam menghadapi 3 fase bencana, yaitu pra, saat dan pascabencana.
ADVERTISEMENT
“Partisipasi masyarakat yang menjadi korban bencana dapat diwujudkan melalui edukasi bencana yang menciptakan masyarakat yang tangguh. Memadukan pembelajaran kebencanaan secara formal dan informal, menggunakan buku, dan perangkat digital,” kata Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Wisnu Widjaja, di Pusdiklat BNPB, Sentul, Bogor, pada Jumat (25/1).
Tujuh aplikasi tersebut ditujukan untuk lembaga edukasi, mulai dari sekolah hingga universitas. Aplikasi itu yakni e-modul Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Perguruan Tinggi Tangguh Bbencana, game edukasi bencana, dan Buku Saku Pramuka Bencana. Game edukasi bencana saat ini sudah bisa diunduh melalui Play Store.
Sedangkan e-modul SPAB dan Perguruan Tinggi Tangguh Bencana merupakan bentuk pengajaran jarak jauh. Dua modul tersebut dibangun dengan bantuan Kemenristek Dikti, guna memberikan pemahaman mitigasi bencana serta memulihkan kegiatan pendidikan pascabencana.
ADVERTISEMENT
Sementara 3 produk lain yakni, Inarisk, Pokja API-PRB, dan modul e-tangguh diperuntukkan bagi masyarakat umum. BNPB menekankan pentingnya Inarisk yang telah tersedia secara gratis di aplikasi Play Store ini.
Perayaan ulang tahun BNPB ke-11 di Pusdiklat BNPB, Sentul, Bogor, Jumat (25/1). (Foto: Ricky Febrian/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan ulang tahun BNPB ke-11 di Pusdiklat BNPB, Sentul, Bogor, Jumat (25/1). (Foto: Ricky Febrian/kumparan )
“Inarisk bekerja sama dengan 12 kementerian dan lembaga. Tujuanya, kami ingin membuat tentang big data bencana di seluruh Indonesia. Ya, semacam Google bencanalah,” kata Widjaja.
Widjaja juga berkesempatan menunjukkan kegunaan aplikasi ini. Apabila masyarakat akan menuju ke beberapa tempat rawan bencana, aplikasi ini akan menunjukkan potensi bencana di tempat tersebut.
“Selain itu di aplikasi juga diberikan opsi pencegahan, atau saat bencana, atau setelah bencana,” ujarnya.
Widjaja memiliki harapan besar pada aplikasi ini. Karena, dengan mengetahui lokasi tempat mereka berada, masyarakat bisa lebih percaya dengan BNPB daripda informasi hoaks yang kerap membuat panik.
ADVERTISEMENT
“Karena apa, aplikasi ini resmi dari kami. Dan mudah digunakan,” tutup Widjaja.
Acara ulang tahun ke-11 BNPB ini dihadiri oleh Mantan 2008-2015 Ka BNPB Syamsul Maarif, Kakwarnas Pramuka Budi Waseso, dan penyanyi Glen Fredly.