BNPB soal Potensi Ancaman Gunung Anak Krakatau: Dia Masih Bocah
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) belum menganggap letusan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda sebagai ancaman bagi masyarakat. Meski gunung tersebut meletus setiap hari, namun letusan itu dianggap tak berbahaya.
ADVERTISEMENT
"Gunung Anak Krakatau tadi juga meletus hampir tiap hari sejak Mei. Tapi enggak bahaya, karena letusannya kecil. Dia masih bocah," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Kamis (4/10).
Menurut Sutopo, letusan Gunung Anak Krakatau yang terjadi setiap hari adalah proses pertumbuhan sebuah gunung. Sehingga Sutopo menganggap letusan Gunung Anak Krakatau itu masih aman.
"Masih perlu tumbuh terus. Gunung itu supaya tumbuh besar, tumbuh menjulang selalu meletus. (Masih) aman," jelasnya.
Selain itu, menurut Sutopo, dapur magma Gunung Anak Krakatau terbilang masih kecil. Sehingga Sutopo mengimbau agar masyarakat di sekitar gunung itu tak perlu khawatir.
"Masyarakat sekitar Lampung, Banten enggak usah takut. Enggak akan, Gunung Anak Krakatau meletus seperti ibunya (Gunung Krakatau). Karena dapur magma energi kecil," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sutopo menegaskan, sebaran abu akibat letusan Gunung Anak Krakatau tak akan mengganggu penerbangan maupun pelayaran yang melintas di Selat Sunda.
"Tetap aman. Sebaran abu juga aman enggak ganggu pelayaran, penerbangan," jelasnya.
Sebaliknya, Sutopo menganggap letusan Gunung Anak Krakatau bisa menjadi potensi wisata bagi turis asing. "Wisatawan asing banyak begitu menikmati. Apalagi malam hari lihat batu (lava) pijar, mereka jauh dari negaranya lihat itu," tutupnya.