Boeing Kurangi Produksi Pesawat Jenis 737

6 April 2019 10:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Boeing 737 Max 8 Foto: Dok. Boeing
zoom-in-whitePerbesar
Boeing 737 Max 8 Foto: Dok. Boeing
ADVERTISEMENT
Maskapai Boeing berencana mengurangi produksi bulanan pesawat jenis 737. Putusan diambil usai kecelakaan Boeing 737 Max 8 terjadi kurang dari enam bulan.
ADVERTISEMENT
Kecelakaan yang melibatkan Boeing terjadi pada pesawat Ethiopian Airlines ET 302 dan Lion Air JT 610. Kedua insiden tersebut menyebabkan seluruh kru dan penumpang tewas.
Menurut pernyataan Boeing pengurangan produksi untuk jenis Boeing 737 mencapai 20 persen per bulan, yang artinya jika biasanya Boeing memproduksi 52 pesawat, ke depannya mereka hanya akan memproduksi 42 pesawat.
Boeing 737 Max 8 Foto: Wikimedia Commons
Perusahaan AS menambahkan, untuk penangguhan operasional Boeing 737 Max 8 akan berlaku selama setidaknya dua bulan. Namun, mereka tak menampik terkait adanya kabar bahwa larangan tersebut bisa diperpanjang.
Direktur Umum Boeing Dennis Muilenberg menjelaskan, perusahaan yang dipimpinnya menyadari betul insiden Lion Air dan Ethiopia Airlines berkaitan satu sama lain.Kesamaannya adalah aktivasi perangkat lunak Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) yang mesti diperbaiki penggunaannya.
Spesifikasi Pesawaat Boeing: 737 MAX Foto: Dok. Boeing
Meski ada perbaikan serta pemotongan produksi, Muilenburg memastikan mereka tidak akan merumahkan sejumlah pegawai. Yang akan dilakukan adalah mencari solusi untuk meminimalisir dampak finansial.
ADVERTISEMENT
"Dewan perusahaan akan membuat komite untuk meninjau perancangan dan pembangunan pesawat," sebut Muilenburg seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (6/4).
"Komite akan memberikan rekomendasi peningkatan kebijakan serta prosedur program pada 737 dan pesawat lainnya," sambung dia.
Suasana di pesawat Garuda Boeing 737 Max 8 Foto: Nurlaela/kumparan
Kejadian jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines merupakan hantaman besar bagi pabrikan Boeing. Sebab, jenis 737 Max 8 sempat mencatatkan sejarah dengan menjadi pesawat penjualan tercepat di dunia.
Namun, rekor tersebut tercoreng karena insiden jatuhnya dua pesawat tersebut. Negara seperti Indonesia, China, Ethiopia, Malaysia, Australia dan masih banyak lagi memutuskan untuk menangguhkan operasional Boeing 737 Max 8.