Boeing Rombak Jajaran Petinggi Usai Kecelakaan 737 Max

20 Maret 2019 12:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Boeing, Kevin McAllister. Foto: AFP/BEN STANSALL
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Boeing, Kevin McAllister. Foto: AFP/BEN STANSALL
ADVERTISEMENT
Perusahaan produsen pesawat Boeing melakukan perombakan direksi usai kecelakaan pada produk 737 Max mereka. Perombakan ini diharapkan bisa membawa Boeing melewati krisis yang membuat citra 737 Max tercoreng.
ADVERTISEMENT
Sudah dua kali kecelakaan pesawat yang melibatkan 737 Max terjadi. Kecelakaan pertama adalah Lion Air tahun lalu yang menewaskan 189 orang, dan tragedi kedua adalah Ethiopian Airlines bulan ini yang menewaskan 157 orang.
Penyelidikan Ethiopian Airlines masih berlangsung hingga saat ini. Sementara penyelidikan Lion Air menunjukkan adanya anomali dalam sensor pesawat yang menyebabkan kecelakaan.
Menyusul dua kasus ini, pihak Boeing melakukan perombakan direksi yang diumumkan oleh Direktur Utama Kevin McAllister melalui email yang dilihat Reuters, Rabu (20/3).
John Hamilton, yang sebelumnya menjabat Wakil Presiden dan Kepala Teknis di divisi Pesawat Komersial Boeing akan fokus hanya menjadi kepala teknis Boeing.
"Hal ini akan membuat dia mendedikasikan perhatiannya secara penuh untuk penyelidikan kecelakaan yang masih berlangsung," kata McAllister.
Reruntuhan sisa kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines ET 302 (10/3), di dekat kota Bishoftu, tenggara Addis Ababa, Ethiopia. Foto: REUTERS/Tiksa Negeri
Sementara itu Lynne Hopper yang sebelumnya menjabat kepala pengujian dan evaluasi di grup Teknologi, Pengujian, dan Teknis Boeing diangkat menjadi Wakil Presiden Teknis.
ADVERTISEMENT
McAllister juga mengatakan bahwa perubahan staf diperlukan karena Boeing memprioritaskan dan menambah sumber daya untuk penyelidikan kecelakaan.
Hamilton telah menjabat sebagai Wakil Presiden Kepala Teknis sejak April 2016. Sebelumnya sejak Juli 2013 hingga Maret 2016, dia menjabat wakil presiden untuk Keamanan, Keselamatan, dan Penyesuaian yang tugasnya memberikan otoritas desain keselamatan pesawat yang sesuai dengan standar Badan Penerbangan Amerika Serikat.
Juru bicara Boeing menolak mengomentari perombakan tersebut, namun dia membenarkan keaslian email itu.
Perombakan ini dilakukan di tengah kepercayaan yang menurun terhadap Boeing. Saat ini ada lebih dari 300 pesawat 737 Max yang dilarang terbang di seluruh dunia. Ada hampir 5.000 unit yang telah dipesan, namun kini ditangguhkan.