news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bom Bunuh Diri Serang Afghanistan, 20 Orang Tewas

2 Juli 2018 1:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bom bunuh diri di Afghanistan (Foto: Afp/Noorullah Shirzadah)
zoom-in-whitePerbesar
Bom bunuh diri di Afghanistan (Foto: Afp/Noorullah Shirzadah)
ADVERTISEMENT
Sebuah ledakan diduga bom bunuh diri menghantam pusat kota Afghanistan Timur, Jalalabad, Minggu (1/7). Akibat ledakan itu, sebanyak 20 orang tewas, termasuk beberapa anggota komunitas Sikh dan Hindu.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, ledakan tersebut terjadi beberapa jam setelah Presiden Ashraf Ghani meresmikan sebuah rumah sakit di Jalalabad. Juru bicara pemerintah provinsi, Attaulah Khogyani, menyebut ledakan itu telah merusak toko-toko dan bangunan di sekitarnya.
Seorang politikus yang mewakili komunitas Sikh, Awtar Singh Khalsa, diduga ikut terbunuh. Kepala polisi Nangarhar, Ghulam Sanayi Stanekzai, menduga bomber tersebut sejak awal menargetkan para anggota komunitas Sikh yang saat itu memang berniat untuk bertemu presiden.
Setidaknya 10 dari 20 orang yang tewas adalah anggota komunitas Sikh.
Bom bunuh diri di Afghanistan (Foto: Afp/Noorullah Shirzadah)
zoom-in-whitePerbesar
Bom bunuh diri di Afghanistan (Foto: Afp/Noorullah Shirzadah)
"Serangan itu menggarisbawahi perlunya perjuangan global bersatu melawan terorisme internasional tanpa diskriminasi dan akuntabilitas mereka yang mendukung teroris dengan cara apapun," kata Kedutaan Besar India di akun Twitternya.
ADVERTISEMENT
Serangan tersebut turut menggarisbawahi situasi keamanan yang mencekam di Afghanistan usai gencatan senjata singkat antara pasukan pemerintah dan Taliban bulan lalu.
Sikh adalah agama yang lahir di India 500 tahun lalu. Mereka tersebar di Asia Tenggara, Afrika, hingga Amerika Utara. Di Afghanistan, keberadaan Sikh kerap didiskriminasi selama puluhan tahun.
Satu kursi di parlemen Afghanistan disediakan untuk anggota komunitas Sikh dan Hindu kecil. Tetapi saat ini, semakin banyak orang Sikh dan Hindu pindah ke India --tanah air spiritual mereka-- karena penganiayaan dan ancaman berulang.
Jumlah korban diperkirakan akan bertambah. Saat ini, belum ada pihak yang mengklaim serangan tersebut.