Bos Lippo Group Akui Bertemu Bupati Bekasi: Saat Beliau Melahirkan

30 Oktober 2018 19:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Lippo Group, James Riady usai diperiksa KPK, Jakarta, Selasa (30/10). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Lippo Group, James Riady usai diperiksa KPK, Jakarta, Selasa (30/10). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
CEO Lippo Group James Riady mengakui pernah melakukan pertemuan dengan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin. Namun ia menampik pertemuan itu membahas soal perizinan proyek Meikarta yang belakangan terindikasi suap.
ADVERTISEMENT
"Benar saya ada bertemu sekali dengan Ibu Bupati yaitu pada saat beliau baru saja melahirkan," kata James usai menjalani pemeriksaan penyidik di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (30/10).
James lantas bercerita bahwa ketika itu ia diberitahu bahwa Neneng melahirkan pada akhir 2017 lalu. Ia bahkan mengaku baru mengetahui bahwa Bupati Bekasi itu adalah seorang perempuan.
"Kebetulan saya ada berada di Lippo Cikarang diberitahu bahwa beliau baru melahirkan. Saya pertama kali baru tahu bahwa bupati itu adalah seorang Ibu, wanita. Oleh karena itu waktu saya diajak untuk mampir, hanya sekadar mengucapkan selamat saja," kata dia.
CEO Lippo Group, James Riady usai diperiksa KPK, Jakarta, Selasa (30/10). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Lippo Group, James Riady usai diperiksa KPK, Jakarta, Selasa (30/10). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Ia pun membantah ada pembahasan mengenai perizinan proyek Meikarta dalam pertemuan itu. Meikarta merupakan proyek perusahaan properti PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Lippo Cikarang Tbk. Proyek itu dikerjakan oleh PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), anak usaha PT Lippo Cikarang Tbk.
ADVERTISEMENT
"Saya mampir ke rumah Beliau mengucapkan selamat. Tidak ada pembicaraan lain. Tidak ada pembicaraan izin, tidak ada pembicaraan mengenai bisnis atau apapun dengan beliau. Nah itu yang sudah saya memberikan pernyataan," kata dia.
Adanya pertemuan antara James dan Neneng itu menjadi salah satu hal yang didalami penyidik KPK dari pemeriksaan James. Dalam pertemuan tersebut, diduga turut dibahas terkait proses pengurusan perizinan terkait proyek Meikarta.
"Ya Kalau pertemuan, saya belum tahu ya, tapi namanya pertemuan kalau pengusaha dengan bupati itu pasti ada. Enggak mungkin enggak," ujar Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan.
Kendati demikian, Basaria mengaku belum tahu detail terkait isi dari pertemuan yang melibatkan kedua belah pihak tersebut. ”Kalau itu intinya saya belum tahu," ujarnya.
Bupati Bekasi nonaktif Neneng Hassanah Yasin usai diperiksa di KPK, Selasa (30/10/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Bekasi nonaktif Neneng Hassanah Yasin usai diperiksa di KPK, Selasa (30/10/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin yang jalani pemeriksaan hari ini, pun tak menampik adanya pertemuan dengan James. "Pernah pernah, sudah pernah (bertemu)," kata Neneng.
ADVERTISEMENT
Meski tak merinci, Neneng menyebut pertemuannya dengan James guna membahas hal umum terkait proyek Meikarta yang tengah berjalan saat itu. "Ya secara umum aja (bahas Meikarta)," ucap Neneng.
KPK mengungkap adanya praktik dugaan suap terkait pengurusan izin proyek Meikarta. Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro diduga menyuap Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan beberapa kepala dinas.
Dugaan sementara, pengembang Meikarta sedang mengurus sejumlah perizinan di Pemkab Bekasi. Termasuk rekomendasi penanggulangan kebakaran, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), banjir, tempat sampah, hingga lahan pemakaman. Penyidik juga menduga suap diberikan terkait pengurusan izin mendirikan bangunan (IMB).
Diduga komitmen fee untuk pengurusan berbagai perizinan di proyek Meikarta, yakni Rp 13 miliar. Namun, diduga suap yang baru terealiasi adalah sebesar Rp 7 miliar.
ADVERTISEMENT