news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BPBD Palu: Ribuan Orang Masih Tertimbun Tanah dan Bangunan

1 Oktober 2018 12:33 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar dari udara kondisi masjid di tepi pantai kota Palu setelah terkena gempa dan tsunami. (Foto: AFP/JEWEL SAMAD)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar dari udara kondisi masjid di tepi pantai kota Palu setelah terkena gempa dan tsunami. (Foto: AFP/JEWEL SAMAD)
ADVERTISEMENT
Masih ada ribuan korban gempa bumi 7,4 magnitudo dan tsunami di Palu, Donggala, dan sekitarnya yang masih belum ditemukan. BPBD Kota Palu memperkirakan ribuan korban itu masih tertimbun tanah beserta bangunan.
ADVERTISEMENT
"Kami belum identifikasi di Perumnas Balaroa dan Kelurahan Petobo karena lokasinya sangat parah," kata Kepala BPBD Kota Palu Fresly Tampubolon di Palu, Senin (1/10), dilansir dari Antara.
Balaroa dan Petobo menjadi pusat kerusakan paling dahsyat, karena rumah dan fasilitas publik di dua daerah itu tertimbun tanah bak ditelan bumi.
Suasana hotel Roa Roa yang runtuh akibat gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: AFP PHOTO / Jewel Samad)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana hotel Roa Roa yang runtuh akibat gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: AFP PHOTO / Jewel Samad)
Menurut sejumlah saksi di wilayah itu, beberapa detik setelah gempa 7,4 magnitudo mengguncang Donggala dan sekitarnya, terlihat semburan air yang cukup tinggi.
Tiba-tiba permukaan tanah menurun sehingga menarik seluruh benda yang berada di atasnya. Bahkan, beberapa bangunan seperti masjid bergeser sekitar 50 meter dari lokasi semula.
Tumpukan mayat di Mapolda Sulteng.  (Foto: Dok. Mabes Polri)
zoom-in-whitePerbesar
Tumpukan mayat di Mapolda Sulteng. (Foto: Dok. Mabes Polri)
Hunan, salah seorang warga sekitar menuturkan saat kejadian gempa dia sedang berada di kantor. Sedangkan istri dan anak-anaknya ada di rumah. Keluarganya turut menjadi korban dan hingga kini belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
"Istri dan anak-anak saya tidak bisa diselamatkan. Saya perkirakan mereka terperangkap dalam rumah lalu digulung tanah," ujar Husnan.
Kondisi serupa juga terjadi di Kelurahan Kawatuna. Namun, di lokasi itu tanah menurun disertai air, sehingga belum memungkinkan disentuh oleh tim penanggulangan bencana.
Basarnas mulai evakuasi korban yang tertimpa puing bangunan menggunakan kantong jenazah (Foto: Dok. Basarnas)
zoom-in-whitePerbesar
Basarnas mulai evakuasi korban yang tertimpa puing bangunan menggunakan kantong jenazah (Foto: Dok. Basarnas)
Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said atau yang lebih dikenal dengan Pasha 'Ungu' mengatakan, belum tersentuhnya dua titik bencana terparah itu karena akses yang terputus.
Pasha menyebut tim penanggulangan bencana mencoba untuk memprioritaskan lokasi bencana yang dapat dijangkau lebih cepat dan mudah.
Ribuan jiwa jatuh akibat gempa berkekuatan 7,4 magnitudo yang diikuti tsunami di Sulteng pada Jumat (28/9) lalu. Hingga Minggu (30/9), jumlah korban meninggal dunia yang tercatat mencapai 1.203 orang. Sedangkan titik pengungsian mencapai 324 lokasi, yang diperkirakan mencapai 18 ribu pengungsi.
ADVERTISEMENT