news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BPD Sumut Sebut Lembaga Survei yang Menangkan Jokowi Abal-abal

20 April 2019 1:40 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua BPD Prabowo-Sandi Sumatera Utara Gus Irawan Pasaribu saat memberikan keterangan kepada wartawan Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua BPD Prabowo-Sandi Sumatera Utara Gus Irawan Pasaribu saat memberikan keterangan kepada wartawan Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo-Sandi Sumatera Utara menganggap penyelenggaraan Pemilu 2019 ini banyak kecurangan dan merugikan kubu 02. Mereka meminta penyelenggara pemilu untuk lebih serius menjaga amanat rakyat.
ADVERTISEMENT
"Banyak sekali (kecurangan) yang sedang kami himpun. Saya kira ini adalah pemilu yang terburuk sepanjang yang pernah saya tahu, kita malu anak bangsa di luar negeri semuanya ribut," ujar Ketua BPD Sumut, Gus Irawan Pasaribu, di Medan, Jumat (19/4).
Gus Irawan meminta setelah penghitungan suara ini tidak boleh ada satu pun suara rakyat yang disalahgunakan untuk kepentingan kelompok tertentu.
"Kalau kemarin itu sudahlah dia pakai bujuk rayu, sembako, sudahlah untuk memilih. Sekarang rakyat sudah menjatuhkan pilihan, kewajiban penyelenggara, kewajiban saya, kita (dan) semua masyarakat Indonesia menjaga apa yang (menjadi) amanah (suara rakyat)," ujar Gus Irawan.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto bersama Cawapres Sandiaga Uno mengangkat tangan saat mendeklarasikan kemenangannya. Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Ia juga menyoroti hasil penghitungan cepat (quick count) dari beberapa lembaga survei yang memenangkan Jokowi-Ma'ruf, khususnya di Sumatera Utara. Menurutnya, hasil survei tersebut tidak sesuai dengan real count yang dilakukan timnya.
ADVERTISEMENT
"Saya mau katakan, quick count yang tampil di banyak media itu adalah abal-abal. Karena di dalam posisi quick count itu, Sumut yang diberi kode basis merah 02 dinyatakan kalah atau basis merah 01 menang," ungkapnya.
Padahal, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh BPD semestinya Prabowo-Sandi menang dengan persentase 60 persen di Sumut.
"Artinya itu membantahkan quick count dari banyak lembaga survei dan angkanya jauh. Di dalam quick count Sumut disebut 02 hanya mendapatkan 42,38 persen, kalah telak. Ternyata kami dari real count, dari data di setiap TPS, yakni C1-nya di Sumut 02 menang," pungkasnya.
Namun, berdasarkan hasil quick count dari lembaga CSIS, Prabowo-Sandi menang di Sumatera Utara dengan 52,24 persen. Hasil quick count lain dari Charta Politika juga menyatakan Prabowo-Sandi menang di Sumatera Utara dengan 54,37 persen.
ADVERTISEMENT