BPN: Prabowo Gebrak Meja Sambil Marahi Sandi Itu Bohong Besar
ADVERTISEMENT
Ketidakhadiran Sandiaga Uno dalam dua kali pidato Prabowo Subianto usai pencoblosan sempat menimbulkan pertanyaan. Sempat tersiar kabar bahwa Prabowo marah besar kepada Sandi hingga menggebrak meja, karena meminta Prabowo tak reaktif menyikapi quick count.
ADVERTISEMENT
Namun, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang, membantah kabar kemarahan Prabowo terhadap Sandi. Ia mengatakan, cerita kemarahan itu adalah kebohongan besar.
“Soal Mas Sandiaga Uno yang ramai dibincangkan (dimarahi Prabowo) maka saya mau sampaikan bohong besar," kata Nanik dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/4).
"Mas Sandi sejak sekitar pukul 13.00 WIB siang sudah datang ke rumah Pak Prabowo di Kartanegara bersama keluarga. Kemudian karena puasa Mas Sandi dikasih kamar tersendiri di atas untuk istirahat,” jelas Nanik.
Sandi cukup lama beristirahat di kamar hingga jelang Magrib. Setelah salat Magrib berjemaah, Sandi terlihat tidak fit.
“Jelang Magrib Mas Sandi terlihat turun dan berbaur dengan banyak orang di ruang Pak Prabowo, lalu salat Magrib. Habis salat terlihat Mas Sandi sangat tidak sehat, ternyata asam lambungnya naik,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, lanjut Nanik, habis Magrib Mas Sandi naik kembali ke lantai 2 kamar tempat ia istirahat sebelumnya.
“Mas Sandi mengalami kelelahan akut karena begitu datang umroh tidak istirahat dan tidur. Mas Sandi tadinya mau bicara dengan wartawan bareng ulama itu, tapi ternyata beliau tidak kuat karena serangan sakit perutnya,” ungkap Nanik.
Nanik menegaskan, isu Prabowo memarahi Sandi itu sangat tidak benar. Terlebih, ada lagi kabar yang mengatakan Sandi diusir oleh Prabowo.
“Jadi isu bahwa Pak Prabowo menggebrak meja, mengusir Mas Sandi karena Mas Sandi menentang untuk mengumumkan kemenangan itu bohong besar. Saya ulang selepas Magrib, Mas Sandi sakit dan tidur di kamar Mas Didiet,” terangnya.
Sementara, menurut Nanik, Prabowo menerima data real count itu di ruangan kerja. Sedangkan Sandi tidak berada di ruangan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Satu hal lagi, saat Pak Prabowo menerima data-data real count itu di ruangannya, Mas Sandi tidak ada. Sempat mau dipanggil tapi orang-orang di ruangan bilang, jangan dipaksa, biar istirahat,” tutup Nanik.