news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BPN Prabowo-Sandi Terus Kumpulkan Bukti Kecurangan Pilpres 2019

23 April 2019 21:20 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekjen partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi menyoroti dugaan kecurangan yang sedang berlangsung dalam proses penghitungan suara di Pilpres 2019. Hingga kini, pendataan dugaan kecurangan terus berlangsung.
ADVERTISEMENT
Namun, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan tidak semua temuan bakal dilaporkan. Hanya laporan dengan data kuat yang dilaporkan.
“Semua data sedang kita kumpulkan, untuk dilakukan klarifikasi. Semua laporan, semua laporan kita terima tapi tidak semua kita lanjutkan karena ada laporan yang datanya enggak kuat. Tapi semua laporan kita terima dan sudah ada beberapa tim yang menangani di BPN dan semua ada yang ada menangani,” kata Muzani di Jalan Pulombangkeng, Jakarta Selatan, Selasa, (23/4).
Muzani menegaskan setiap suara yang masuk harus dikawal dengan baik. Hal itu sesuai dengan arahan dari cawapres Sandiaga Uno. Muzani menegaskan semua pihak harus ikut mengawal proses penghitungan untuk mencegah kecurangan.
“Prinsipnya adalah satu suara rakyat harus dihargai, harus diselamatkan. Kita tidak boleh mengabaikan satu pun suara rakyat yang dengan susah payah rakyat memberikan suara itu, kita pilih harus dihargai, harus diselamatkan prinsipnya adalah itu,” ujar Muzani.
ADVERTISEMENT
“Pemilu, rakyat yang berdaulat adalah itu intisarinya. Sehingga kita sangat konsen kepada upaya menyelamatkan kedaulatan rakyat karena kedaulatan rakyat jangan hanya jadi jargon tapi juga harus menjadi sebuah pelaksanaan dalam pemilu,” tambahnya.
Sementara itu, Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso heran dengan adanya kecurangan yang menurutnya begitu masif. Ia menganggap kecurangan yang terjadi tidak pernah ada di pemilu sebelumnya.
“Apakah ini terdesain atau apa ya kami akan telusuri semuanya. Dan karena kita adalah negara demokrasi dan itu membuka akses selebar-lebarnya kepada civil society, kepada pegiat-pegiat demokrasi siapapun dia yang tidak berpartai sekalipun untuk ikut menelusuri dan mengusut itu,” tutur Priyo.