BPN Prabowo: Wiranto Blunder Sebut Hoaks Seperti Terorisme

21 Maret 2019 15:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir BPN Andre Rosiade. Foto: Rafyq Alkandy/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jubir BPN Andre Rosiade. Foto: Rafyq Alkandy/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyoroti kinerja dua menteri dalam pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Yakni Menko Polhukam Wiranto dan Mendagri Tjahjo Kumolo.
ADVERTISEMENT
Jubir BPN Prabowo-Sandi Andre Rosiade menilai Wiranto dan Tjahjo kini tengah kelabakan karena elektabilitas Jokowi yang menurutnya stagnan. Dua menteri itu kini dianggapnya melakukan berbagai cari mendongkrak elektabilitas Jokowi.
Menurutnya, kepanikan Wiranto terlihat saat video conference di Kemenko Polhukam dan membuat pernyataan kontroversial yang menyebut hoaks di pemilu tergolong terorisme. Sedangkan, kata dia, Tjahjo atas rencana penyelenggaraan acara Silaturahmi Nasional Pemerintah Desa se-Indonesia.
“Ini kan salah satu kepanikan, orang mau kalah pasti bikin kesalahan terus. Wirantonya mau blunder, Mendagri-nya nyungsep gitu loh. Itu kan terjadi, kalau kalah itu apa pun dilakukan,” kata Andre usai menghadiri hasil survei Indo Barometer di Hotel Century Park, Jakarta Selatan, Kamis (21/3).
Menkopolhukam Wiranto. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Andre tidak mempermasalahkan pernyataan Wiranto soal hoaks dijerat pasal terorisme. Namun, ia meminta agar penegakan hukum tidak berat kepada pendukung paslon Prabowo-Sandi.
ADVERTISEMENT
Sebab selama ini, menurut Andre, setiap laporan dari pihak paslon 02 kerap tidak mendapat respons dari aparat penegak hukum. Padahal ia menilai hal tersebut sangat merugikan pihaknya.
“Romy (Romahurmuziy, eks Ketua Partai PPP) sebelum ditangkap KPK, menuduh kami didukung khilafah, bahkan Said Aqil (Ketum PBNU) pun melakukan hal yang sama. Jadi kalau dilakukan, saya tanya Pak Wiranto, berani enggak menerapkan undang-undang (terorisme) itu pada pelaku yang saya sebutkan tadi?” ujar Andre.
Wiranto sebelumnya mengatakan hoaks tidak berbeda dengan teror karena mengusik ketenangan dan menebarkan ketakutan kepada masyarakat. Dalam konteks pemilu, hoaks dinilai Wiranto membuat masyarakat takut datang ke TPS.