BPN soal 3 Ibu Sebarkan Kampanye Hitam Jokowi: Itu Bukan Cara Kami

25 Februari 2019 17:13 WIB
Tiga ibu yang melakukan kampanye hitam ke Calon Presiden nomor urut 01, Jokowi, di Karawang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tiga ibu yang melakukan kampanye hitam ke Calon Presiden nomor urut 01, Jokowi, di Karawang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pihak kepolisian tengah memeriksa tiga ibu-ibu yang diduga berkampanye hitam (black campaign) terhadap capres nomor urut 01 Jokowi di Karawang, Jawa Barat. Ketiga ibu itu, diduga berasal dari relawan 'Partai Emak-emak Pendukung Prabowo - Sandi (Pepes)'.
ADVERTISEMENT
Namun Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Andre Rosiade, mengaku belum mengetahui apakah ketiga ibu itu merupakan relawan Pepes, kelompok yang terdaftar di direktori relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
Yang jelas, kata Andre, cara kampanye hitam dengan menyebarkan fitnah kepada lawan politik bukan cara pendukung Prabowo - Sandi.
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto saat berfoto bersama dengan ratusan relawan emak-emak di kediamannya, Bukit Hambalang, Bogor. Foto: Dok. Media Center Prabowo-Sandi
Andre tak menampik adanya gerakan emak-emak relawan Pepes sebagai bentuk perjuangan untuk memenangkan Prabowo - Sandi di Pilpres 2019. Namun menurutnya, selama ini relawan Pepes selalu berkampanye door to door dengan membawa isu ekonomi yang selalu digaungkan Prabowo - Sandi.
ADVERTISEMENT
"Bagaimana bersama Prabowo - Sandi ekonomi meningkat, bagaimana bersama Prabowo - Sandi lapangan pekerjaan terbuka tersedia. Lalu bagaimana emak-emak pergi ke pasar tidak menjerit lagi karena harga kebutuhan bahan pokok terjangkau, itu yang disuarakan oleh relawan Pepes selama ini dengan door to door ke rumah-rumah," lanjutnya
Jubir Pemenangan Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. Foto: Ricad Saka/kumparan
Selama ini, kata Andre, relawan Pepes selalu berkampanye secara mandiri tanpa bantuan modal dari BPN maupun Prabowo - Sandi.
"Emak-emak ini, mereka militan memang ingin Prabowo-Sandi memang. Dia enggak perlu dikasih uang, mereka yang datang mereka yang bikin suvenir cetak atribut sendiri," jelas politikus Partai Gerindra itu.
ADVERTISEMENT
Andre kaget jika relawan Pepes berkampanye dengan cara menyebarkan fitnah lawan politik. Oleh karena itu, ia menyerahkan kasus ini kepada kepolisian dan Bawaslu.
"Nah yang ini kan mengagetkan kita, karena tidak pernah Pepes melakukan hal seperti itu. Tentu kita menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian dan juga Bawaslu. Sekarang lagi menyelidiki siapa ibu-ibu itu lalu motifnya apa, kenapa melakukan hal seperti itu," pungkasnya.
Ilustrasi kampanye hitam Foto: thinkstock
Ketiga ibu yang diduga berkampanye hitam terhadap Jokowi itu berinisial AS (49), IP (44), dan CW (37). Aksi mereka ini viral di media sosial karena berkampanye hitam secara door to door di Karawang.
Saat menemui warga, ketiganya diduga menyebarkan fitnah yang menyudutkan Jokowi. Ketiganya menyebut azan di masjid akan dilarang, pemakaian hijab akan dilarang hingga pernikahan sesama jenis diizinkan apabila Jokowi kembali terpilih.
ADVERTISEMENT