BPN soal Bupati Madina Mundur: Contoh Aparat Mengalami Tekanan

21 April 2019 22:47 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sudirman Said di sela-sela Talkshow Bedah Program Capres-Cawapres di Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (6/3). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sudirman Said di sela-sela Talkshow Bedah Program Capres-Cawapres di Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (6/3). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said, ikut berkomentar mengenai mundurnya Bupati Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, Dahlan Hasan Nasution, yang diduga karena capres nomor urut 01, Joko Widodo kalah di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Sudirman menganggap mundurnya Dahlan sebagai bukti adanya keterlibatan aparat pemerintah daerah dalam upaya pemenangan Jokowi.
“Ini adalah contoh bahwa memang aparat mengalami tekanan-tekanan, tidak mungkin tidak ada masalah kalau dia tidak mundur. Jadi tiba-tiba mundur ini suatu yang harus dikajilah,” kata Sudirman di Jalan Pulombangkeng, Jakarta Selatan, Minggu, (21/4).
Surat pengunduran diri Bupati Mandailing Natal, Sumatera Utara, Dahlan Hasan Nasution. Foto: Dok. Istimewa
Sudirman sudah membaca surat pengunduran diri tersebut. Ia merasa prihatin bila surat itu bukan hoaks. Sebab, surat pengunduran diri membuat kecurigaan keterlibatan aparat dalam pemenangan Jokowi semakin besar.
“Mudah-mudahan suratnya benar bukan hoaks, tetapi kalau itu terjadi itu kita perlu prihatin juga, sebabnya apa kok tidak sesuai harapan kemudian mundur. Apakah ada janji, apakah ada perjanjian bahwa harus menang kalau kalah kemudian mundur,” ujar Sudirman.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Sudirman merasa mundurnya Bupati Madina sebenarnya hanya rangkaian dari berbagai peristiwa yang terjadi selama Pilpres 2019. Hal itu, kata Sudirman, bisa dikategorikan dugaan kecurangan yang masif dari aparat.
“Dan ini adalah rangkaian peristiwa-peristiwa yang saya sebut sebagai secara masif muncul di mana-mana. Bupati Nias Selatan, ada bupati di Lampung marah-marah sudah nunggu tapi surat suaranya ternyata nggak ada,” ungkap Sudirman.
“Jadi ini suasana yang betul-betul menimbulkan keprihatinan, malah bisa mengarah pada kegentingan dan saya kira kita tidak ingin ini terus berlanjut,” tambahnya.
Mundurnya bupati sekaligus politikus NasDem itu mulai diketahui publik setelah foto surat pengunduran dirinya tersebar. Dalam surat bernomor 019.6/1214/TUPIM/2019 dibuat pada 18 April 2019, Dahlan menuliskan mundur karena hasil pemilu yang tidak sesuai harapannya.
ADVERTISEMENT
Diduga karena kekalahan Jokowi di Pilpres di Mandailing Natal. Namun tak disebut angka kekalahannya tersebut.
"Dengan hormat, kami maklum kepada Bapak bahwa pelaksanaan Pemilu 2019 di Mandailing Natal Sumatera Utara berjalan lancar, aman dan terkendali. Namun hasilnya sangat mengecewakan dan tidak seperti yang diharapkan," sebut isi surat itu.