news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BPN Yakin Prabowo dan Jokowi Bertemu Setelah Putusan MK

22 Juni 2019 13:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi polemik sindo Trijaya FM. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi polemik sindo Trijaya FM. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Juru bicara tim hukum BPN Prabowo-Sandi, Hendarsam Marantoko, optimistis rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi akan terwujud setelah adanya putusan MK.
ADVERTISEMENT
Menurut Hendarsam, Prabowo adalah seorang negarawan. Sehingga ia yakin proses rekonsiliasi akan segera dilaksanakan. Namun untuk saat ini, tim dari masing-masing pihak masih berkonsentrasi untuk menuntaskan proses hukum di MK.
"Pak Prabowo sangat teruji sebagai seorang negarawan. Saya jamin akan ada rekonsiliasi setelah adanya putusan MK," ujar Hendarsam dalam diskusi di Polemik Sindo Trijaya FM, Sabtu (22/6).
"Kita memang membatasi diri, jadi esensi proses MK ini jadi enggak hilang. Kita ingin fokus dulu," sambungnya.
Amplop C1 yang dibawa oleh kuasa hukum KPU saat sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 2019 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta. Foto: Youtube/@Mahkamah Konstitusi RI
Menanggapi hal itu, juru bicara tim hukum TKN Jokowi-Ma'ruf, Razman Arif Nasution, juga menyebut agenda rekonsiliasi harus segera diwujudkan. Apalagi banyak isu yang tidak benar terkait hubungan Prabowo dan Jokowi.
"Pak Jokowi itu mau ketemu di mana saja, apa naik kuda, apa di Bali. Tapi informasi terakhir belum bertemu. Saya kok yakinnya nanti ada pertemuan setelah sidang MK. Mungkin sebelum itu belum (akan bertemu). Harapan pasti ada supaya adem di bawah. Karena kita takut kalau ada ketidakpuasan lagi bisa ada lagi turun ke jalan," kata Razman.
ADVERTISEMENT
Disinggung mengenai keutuhan koalisi Prabowo-Sandi pasca MK membacakan putusannya, Hendarsam menyebut saat ini mereka masih berjalan bersama dengan partai koalisi lainnya.
Paslon capres-cawapres nomor urut 01 dan 02, Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi menunjukkan nomor urut pengundian di KPU. Foto: AFP/Bay Ismoyo
"Pada prinsipnya kita masih satu koalisi. Kalau ada yang mulai genit-genit, ya, itu monggo. Tapi secara formal kami masih satu koalisi," ucap Hendarsam.
Menimpali pernyataan Hendarsam, Razman pun mengaku tak sependapat. Menurutnya, komunikasi yang telah terjalin antara Jokowi dengan Komandan Kogas Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketum PAN Zulkifli Hasan, telah menunjukkan kedua parpol itu sudah menetapkan hati untuk berkoalisi dengan Jokowi-Ma'ruf.
"Ya mungkin masyarakat Indonesia sudah tahu ada kedatangan Pak AHY dan keterangan Pak Zulhas. Kami anggap sekarang kubu 02 itu tinggal 2 (Gerindra dan PKS). Tapi sebelum ada putusan MK, kita minta jangan nyeberang dulu. Tapi kami rasa dua itu (PAN dan Demokrat) setengah hatinya sudah ada di kita," kata Razman.
ADVERTISEMENT