BPOM: Tidak Benar Air Kemasan yang Ditinggal di Dalam Mobil Berbahaya

19 Maret 2018 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemasan air mineral  (Foto:  thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kemasan air mineral (Foto: thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Informasi soal bahaya minum air kemasan yang disimpan di dalam mobil viral di media sosial. Dikabarkan bahwa meminum air yang terpapar sinar matahari itu bisa berbahaya untuk kesehatan hingga menimbulkan penyakit kanker.
ADVERTISEMENT
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan informasi tersebut tidak benar. Menurut BPOM isu tersebut adalah isu lama dan lembaga penelitian yang disebutkan dalam pesan berantai tersebut telah melakukan klarifikasi resmi.
"Isu mengenai 'air kemasan yang ditinggal di dalam mobil Anda sangat berbahaya' adalah tidak benar," tulis BPOM dalam website resminya seperti dikutip oleh kumparan (kumparan.com), Senin (19/3).
BPOM menyebut dioxin atau senyawa kimia beracun tidak dapat dihasilkan dari kemasan plastik yang terpapar panas di dalam mobil atau plastik yang dibekukan.
Setiap jenis kemasan pangan baik berupa plastik, kertas ataupun lainnya memang berpotensi untuk melepaskan komponen penyusunnya ke dalam pangan yang dikemas. Perpindahan tersebut dapat meningkat dengan adanya suhu tinggi dan waktu kontak yang lama.
ADVERTISEMENT
Meski begitu proses produksi yang dilakukan oleh industri pastinya sudah sesuai dengan prosedur, sehingga komponen penyusun yang terlepas sesuai dengan persyaratan dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan.
"BPOM RI melakukan pengawasan dan kajian terhadap beberapa jenis kemasan plastik, hasilnya menunjukkan bahwa tingkat paparan masyarakat Indonesia masih dalam taraf aman," katanya.
Selain soal air kemasan di mobil, BPOM juga menegaskan soal penggunaan plastik di dalam microwave. Tidak semua jenis plastik dapat digunakan di dalam microwave. Karena itu bacalah petunjuk pemakaian yang dicantumkan oleh produsen.
"Masyarakat diimbau untuk tidak mudah terprovokasi dan tidak menyebarluaskan berita atau isu terkait makanan dan kemasan pangan yang tidak terbukti kebenarannya. Apabila menemukan produk yang mencurigakan, masyarakat dapat menghubungi contact center HALO BPOM 1-500-533," pesan BPOM.
ADVERTISEMENT